Perjalanan Jakarta Surakarta 46 jam atau Bekasi Gombong 36 jam tentunya tdk pernah terbayangkan oleh sebagian besar warga yang terjebak di kemacetan total di Brexit ... Bayangan Jalan Toll baru yang masih mulus karena baru diresmikan bapak Jokowi membius para pemudik dengan impian bisa sampai dikampung halaman dengan lebih cepat...
Tetapi karena menumpuknya semua pengendara ingin mencoba jalan toll baru membuat pintu keluar toll yang belum dipersiapkan dengan matang membuat kemacetan yang luar biasa..
Kenapa pintu toll Brexit macet?? Itu yg harus diurai oleh pengelola jalan agar saat Arus balik nanti tidak terjadi kemacetan total seperti saat Arus Mudik.
1. Antrian dipintu pembayaran keluar toll. Jika pembayaran disiapkan tunai dalam nominal bulat puluhan ribu, akan mempercepat proses pembayaran, bahkan bisa lebih cepat dari GTO.
2. Crossing keluar tol dengan jalan pantura membuat penumpukan kendaraan dipintu keluar tol ... Semestinya setiap pintu keluar toll dilengkapi dengan flyover atau underpass supaya mobil yg keluar tol tdk terhambat lampu merah.
Setiap 60 detik lampu merah, menumpuk lebih dari 100-120 mobil, sedangkan 60 detik lampu hijau hanya bisa melepas 40-60 mobil... Jadi tiap cycle lampu merah menumpuk 40-60 mobil, kali berapa cycle per jam.
Belum lagi keluar tol yang crossing dengan rel kereta api ...
3. Pengemudi yg egois, mrk sering membuat jalan 3 lajur jadi 4 lajur sehingga membuat bottle neck, saat akan kembali jadi 3 lajur, kalau tdk diberi jalan marah2nya kayak yg paling berkuasa..
4. Hambatan pasar tumpah yg dekat pintu keluar toll.
Sering petugas saat menyeberangkan orang, tdk memperhitungkan brp banyak mobil yg menumpuk akibat penyetopan itu.
Bbrp tulisan terdahulu mencoba memberi masukan ke pengelola jalan.