Meteran Listrik atau kWh meter adalah alat milik PLN yang mencatat transaksi antara PLN dengan pelanggannya. Dari angka meter yang tercantum di kWh meter itulah, PLN bisa menghitung berapa rupiah rekening dari pelanggan.
Meskipun milik PLN, kWh meter ditempatkan di rumah / tempat pelanggan, sehingga peran aktif dari pelanggan dalam menjaga, memelihara kWh meter sangat diperlukan. Termasuk ikut memperhatikan angka yang tercantum di kWh meter, sehingga pelanggan dapat mengetahui berapa kwh pemakaian pelanggan pada bulan itu, selain juga dapat mencocokan angka di rekening dengan catatan yang dilakukan oleh pelanggan.
Terkadang ada kesulitan dalam pencatatan angka pada kWh meter yang dilakukan oleh petugas disebabkan gerbang rumah pelanggan dalam keadaan terkunci, sementara kWh meternya jauh dari jangkauan pandangan. Untuk kasus tersebut, akan dicatat dengan pemakaian minimum dengan keterangan rumah terkunci.
Saat pembayaran, pelanggan membayar tidak sesuai dengan pemakaian dengan angka yang lebih kecil, ini yang dinamakan dengan kWh menumpuk. Pada akhirnya pelanggan tetap harus membayar sesuai dengan pemakaian, sehingga bila kejadian seperti itu berulang hingga beberapa bulan, pelanggan tiba-tiba membayar tinggi yang tentunya akan menambah kesulitan.
Saat hal tersebut terjadi, tidak sedikit pelanggan yang mengeluh padahal jumlah yang dibayarkan sebenarnya sesuai dengan kWh meter yang dipakai.
Untuk meminimalisir kejadian seperti ini, sebaiknya pelanggan rajin melakukan pengecekan terhadap kWh meternya untuk menyesuaikan antara angka dengan yang terdapat di rekening. Seandainya pelanggan sering tidak di rumah, tampilkan angka kWh meter dengan alat bantu berupa papan angka.
Begitu vitalnya kWh meter tersebut, maka apabila melihat ada yang tidak beres dengan kWh meter pelanggan, maka sebaiknya pelanggan cepat melapor ke kantor PLN terdekat. kWh meter adalah milik PLN, kalau ingin diganti tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan.
