Lihat ke Halaman Asli

Denny Boos

TERVERIFIKASI

Profesional

Menelusuri Bekas Kamp Konsentrasi Sachenhausen di Berlin

Diperbarui: 6 April 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di depan pintu utama Kamp Konsentrasi


Sudah sejak lama aku mengulur waktu untuk mengunjungi bekas Kamp Konsentrasi Sachenhausen, Berlin ini. Alasan utamanya, aku merasa belum siap saja melihat tempat itu mengingat latar belakang peristiwa mengerikan yang pernah terjadi. Namun, setelah kesekian kalinya orang menanyakan perihal tempat ini, dan, aku merasa penjabaran dari apa yang dibaca itu masih kurang pas, akhirnya Sabtu kemarin memutuskan untuk pergi bersama Bang Steph.

Awalnya, karena cuaca cukup bagus dan kita pun sehari sebelumnya merencanakan mau sepedaan atau jalan-jalan. Setelah makan siang, aku malah (kumat) isengnya lalu tanya bang Steph apakah mau ke Sachenhausen atau tidak. Eh, dia mau saja lalu siapin ini itu. Nggak enak hati sendiri, walau sadar waktunya mungkin nggak akan cukup, tapi aku juga nggak meralat keinginan pergi ke sana. "Biar sedapatnya saja." kupikir gitu.

Siapa yang tidak merinding mendengar kata Kamp Konsentrasi? Cerita kekejaman yang pernah tersimpan dibalik tempat ini pernah membelalakkan mata dunia, dan, sampai saat ini pun masih meninggalkan kesan yang sama (buat saya). 

Sejarah masa lalu yang gelap itu memang enggan untuk dibicarakan, utamanya di Jerman, mereka tidak senang ditanya perihal satu ini (perlu dicatat kalau ketemu orang Jerman, jangan ngebahas ini kecuali sudah sangat dekat). Karena semua juga sadar bahwa peristiwa tersebut meninggalkan luka bagi kemanusiaan. Namun tidak bisa ditutupi bahwa kita juga belajar menjadi lebih baik dari sejarah, bukan?

Adalah Sachsenhausen, bekas kamp konsentrasi Nazi yang berjarak sekitar 37 Km dari pusat kota Berlin-Jerman dan bisa ditempuh dalam 43 menit dengan mobil atau sekitar 1,5 Jam dengan kereta api. Saat ini, sisa bangunan dan tanahnya digunakan sebagai memorial dan museum yang dibuka untuk umum dengan gratis. Ya, Jerman membuka diri perihal sejarah Sachenhause secara tidak langsung. Yang pasti, untuk informasi yang lebih akurat, kita bisa menyewa audio guide seharga 3 Euro (sekitar 42 ribu rupiah) yang tersedia dalam 5 bahasa termasuk bahasa Inggris. Jangan tanya kenapa nggak ada bahasa Indonesia tersedia ya...

IMG_1112.JPG

(Model Sachenhause)

Oh ya, kita juga bisa ikut tour guide yang dikenakan seharga 14 Euro/orang (sekitar 199 ribu rupiah). Tapi kalau kita menyewa audio guide, kita juga akan dapat peta lokasi, ini juga lebih dari cukup. Untuk catatan saja, bagi mereka yang menyukai sejarah, untuk mendapatkan kunjungan yang maksimal, mungkin ada baiknya menyediakan waktu lebih dari 3 jam kunjungan (hanya untuk ngunjungin area, belum termasuk waktu perjalanan).

IMG_1115.JPG

(Bekas tembok Kamp Konsentrasi yang masih berdiri kokoh)

Menuju Kamp Konsentrasi, kita akan melewati bekas tembok serta menara pengintai. Di beberapa bagian tembok, kita bisa melihat foto-foto beserta informasi tentang kehidupan di masa itu.

IMG_1120.JPG

(Seragam tahanan. Tahanan yang sudah tinggal tulang)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline