Lihat ke Halaman Asli

Denny Boos

TERVERIFIKASI

Profesional

Ahok: Para Pendukung dan Pembenci

Diperbarui: 13 Desember 2016   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Ahok seusai sidang | Sumber: halloindo.com

Pagi ini, saat menunggu antrian, iseng buka newsfeed facebook. Scroll, lalu, scroll lagi. Banyak support juga doa-doa kepada Pak Ahok, yang hari ini sidang, dengan tuduhan penistaan agama.

Saya sempat membaca tulisan Bang Suhunan, yang kemudian membuat saya berujung pada permenungan panjang. Mellow lebih tepatnya. Langit Berlin yang juga lagi abu-abu membuat suasanya semakin syahdu.

***

Setelah beberapa waktu ini cukup lelah membaca perdebatan yang pro/kontra Pak Ahok. Hari ini, saya memberikan waktu membaca lebih banyak lagi dari media yang menurut saya terpecaya. Saya hanya mencoba berdiri di tengah, dan, saya melihat satu dari masalah saat ini; kebencian. Kebencian yang menggiring segala kemungkinan untuk menjatuhkan Pak Ahok. Terserah setuju atau tidak, senang atau tidak, politik itu memang penuh dengan intrik, kaki nya menjalar mencoba menguasai kemana-mana seperti kaki gurita.

Saya hanya berharap keadilan ditegakkan. Dan saya, sebagai salah satu pemegang KTP DKI, yang terus menginginkan wajah Jakarta yang lebih baik dan berbenah, berharap, wajah yang mewakili Indonesia ini ada di tangan orang yang tepat.

Buat para pembenci, cobalah sesekali berdiri dari perspektif lain; dimana ada banyak perubahan baik yang terus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Jika meneriakkan kekurangan, jangan lupa, teriakkan juga kelebihan yang ada. Biar adil.

Semoga, yang masih terus memburu kekurangan Pak Ahok, dibukakan hatinya mengingat kembali, kalau saja dalam periode Pak Jokowi lalu dilanjutkan Pak Ahok ada banyak hal baik yang telah dilakukan. Dilakukan dengan kerjakeras. Dan itu sesuatu hal yang pantas diapresiasi.

Saya kurang senang bicara politik, pun, tentang agama. Namun, kali ini bagaimanapun juga, saya bersimpati dengan sidang Pak Ahok yang saya lihat dalam video youtube ini.

***

Kita memang tidak pernah bisa memaksakan orang lain untuk menyukai kita. Kita tidak akan pernah bisa menyakinkan dia puas/senang dengan sikap atau cara kita memperlakukan dia. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Tidak akan pernah bisa. Karena dari sananya, kita memang terlahir dengah hadiah perbedaan itu; perbedaan cara berpikir, karakter serta lingkungan dibesarkan.

Berbeda bukan berarti menumbuhkan kebencian, bukan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline