Dari tempat mobil terpakir, kami sudah mendengar pemngeras suara seperti hajatan. Semakin dekat, semakin terdengar jelas bahasa Indonesia yang digunakan dan semakin tidak sabar untuk segera tiba di tempat. Suasananya udah seperti mau kondangan saja pekan kemarin. Sekilas terpikir juga, bagaimana meminta ijin setempat untuk bisa memasang loudspeaker seperti itu di tempat terbuka, karena di Jerman, ini bukanlah urusan mudah. Terutama di kawasan yang kita tuju, kedutaan besar.
Setelah beberapa saat jalan kaki, terlihat bendera merah putih mengangkasa. Umbul-umbul merah putih pun segera mengikuti. Tidak hanya itu saja, payung Bali (benar nggak namanya gitu ya?) juga bertengger kokoh di kedua sisi pintu masuk wisma Kedutaan Besar RI. Pesta Rakyat diadakan di halaman belakang wisma dan dihadiri ratusan (mungkin sampai 300-an) masyarakat Indonesia.
Setelah beberapa hari hujan dan cuaca kurang bersahabat, Sabtu lalu kembali terlihat langit biru membentang beberapa saat di langit Berlin. Suhu kembali hangat, 27°C, seolah menyempurnakan kegembiraan di musim panas kali ini, bersamaan dengan digelarnya Pesta Rakyat di wisma Duta Besar RI hari itu.
Adalah perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 dengan konsep Pesta Rakyat, yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlin, berlangsung dengan meriah dan sangat menyenangkan. Bagaimana tidak? Cuaca yang bagus mendukung mood yang bagus dan kita semua kenyangggg... Haha. Iya kan, dua hal ini sangat berhubungan melancarkan melewati hari.
Pesta ini seolah jadi momen tepat buat kita ketemu masyarakat Indonesia lainnya di sini, belum lagi yang hadir disuguhkan makanan Indonesia yang enak, dan, gratis (ini penting), permainan-permainan yang mengingatkan tanah air serta hadiah-hadiah yang menarik.
Pesta Rakyat dimulai pukul 10:00 sampai 17:00 waktu setempat. Karena agak mundur juga waktu selesainya, kita keburu sudah ada janji, jadi persis pukul 17:00 harus pergi ceritanya. Kita (saya sih tepatnya) terpaksa rela nggak dengar lagi pengumuman siapakah pemenang kedua sepeda keren dan tiket PP Berlin-Jakarta tersebut.
Wuih! Kece banget kan hadiahnya? Banget! Koordinator Pesta Rakyat kali ini bener-bener jempolan (langsung ingat makanannya lagi yang enak dan melimpah juga).
Walau tidak terlihat yang berpakaian tradisional, atau semacam fashion show pakaian tradisional (saya paling senang bagian ini soalnya dari perayaan HUT RI), tapi dengan melihat kebayaan dan batik dari masyarakat Indonesia yang hadir, berasa banget Indonesianya. Senang!
Di kedua sisi wisma di bangun tenda-tenda makanan, juga bazar atau penawaran-penawaran terkait Indonesia. Yang paling seru, ya, mencoba menu makanan yang khas tanah air; semur daging sapi, telor balado, sate ayam, sambel ampela+hati+pete, dan menu penutup ada bakso. Oh ya, belum lagi ada es dan minuman khas lainnya, kalo ini nggak sempat cobain udah ludes.
Kita memang telat datang ke acara karena kita ada urusan dulu di pagi itu. Setelah check di google map kalau jarak Rüdeloffweg 7 (Berlin) berjarak sekitar 13,5 kilometer dari rumah, akhirnya kita memutuskan untuk tidak naik sepeda ke Pesta Rakyat 2016. Iya, selama musim semi dan panas ini, kita menggiatkan naik sepeda saat akhir pekan, ceritanya baru dapat 500 km dari akumulatif sepedaan sesempatnya itu.
Jadi, selain ketemuan sama teman-teman Indonesia, menikmati makanan Indonesia yang enak dan gratis, ikutan games dan bule-bule lucu yang berpartisipasi ikutan games, dengarin musik live, dapatin hadiah, apalagi yang istimewa dari perayaan kemerdekaan RI di Wisma Kedubes kemarin? Wah, banyak! Rasa bahagia memang bisa didefinisikan dengan kalimat saja kan yah.