Pagi ini saya membuka berita internasional, kaget membaca "Nice terror attack" dengan modus pengendara truk yang membabi-buta menabrak orang-orang yang ikut dalam parade perayaan "Bastille Day" di Nice, Perancis. Pengendara truk itu sengaja mengendarai dengan posisi zig zag sehingga bisa mengenai lebih banyak orang. Sementara dicatat tewas 84 orang, termasuk 10 anak-anak di dalamnya. Terkait dengan kejadian ini Jerman menyatakan dukungannya dengan Perancis melawan teroris.
"Turut berdukacita!"
Sedikit catatan dari EUEFA League kemarin yang kebetulan Perancis sebagai host, sekaligus menjadi pusat perhatian dunia terutama buat para penggemar bola. Iya, saya sempat ikutan nonton bola ke Perancis, si abang beli 3 pasang tiket: pertandingan Jerman vs Polandia, pertandingan Iceland vs Austria (perusahaan si abang Austria) dan pertandingan Jerman vs Italia.
Saat memasuki kota Paris, rasa senangnya memang tetap saja sama. Ibarat ketemu kawan lama, siapa pun pasti senang. Begitu juga saya, senang bisa menginjakkan kaki kembali di kota itu. Namun, Pasca serangkaian teror bom di Perancis yang merembet ke beberapa negara Eropa lainnya, terlihat dengan jelas perbedaan kota-kota di Perancis saat EUEFA kemarin. Terutama menuju Eiffel, banyak area yang ditutup seperti gambar di bawah ini dan polisi tersebar di mana-mana. Pengamanan EUEFA terlihat cukup ketat.
Sementara Eiffel sendiri, terlihat memang tidak seperti dulu. Di mana kita bisa tinggal jalan dan menikmati pemandangan sekeliling kaki-kaki Eiffel yang kokoh itu tanpa pemeriksaan. Kalau mau naik ke atas, baru diperiksa. Dan salah satu kegemaran saya adalah duduk-duduk dan menikmati warna matahari sore bertabrakan dengan besi-besi Eiffel tersebut. Sekarang, mereka membangun portal pemeriksaan pertama di bagian sisi jalan sebelum memasuki pelataran halaman Eiffel. Cairan apa pun tidak diijinkan dibawa masuk. Yang ada, jalanan di dekat Eiffel memang jadi umpel-umpelan nggak jelas.
Tidak hanya saat nonton bola di stadion, tempat wisata utama seperti Eiffel dan Sacre coeur, beberapa stasiun dan pertokoan yang kami kunjungi juga melakukan pemeriksaan yang cukup ketat. Semua tas harus dibuka, di samping detector juga digunakan sebelumnya.
Ketika Perancis fokus dengan pengawasan EUFA 2016 dan berhasil menggagalkan usaha-usaha teror sebelum pertandingan tersebut, sedihnya, justru setelah sukses menjadi tuan rumah, mereka kecolongan dengan modus yang tidak diduga itu. Semoga Tuhan menguatkan keluarga yang berduka, dan, yang terpenting semua kita harus tetap waspada terhadap gerakan orang-orang di sekeliling kita. Dua kali teror bom di Berlin digagalkan oleh orang yang kebetulan di dekat orang yang meninggalkan bom di keramaian. Gerak gerik mencurigakan patut diwaspadai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI