Di bulan Ramadan yang tiba kembali,
Mari renungkan makna yang tersembunyi.
Saat fajar menyingsing bersama harapan,
Kita hadir dalam ibadah dengan penuh pengertian.
Fatamorgana yang memabukkan, Hanya menggoda dan memperdaya. Hati-hatilah dengan rayuan setan,Jangan biarkan dirimu terjebak di dalamnya.
Renungkanlah, wahai insan yang tercinta,
Betapa berharganya bulan Ramadan yang suci.
Tak hanya menahan lapar dan dahaga,
Tapi juga menyucikan jiwa dan menguji iman kita.
Di malam-malam Ramadan yang penuh berkah,
Biarkan renungan menggaris-gariskan langkah.
Perbaiki hubungan dengan Sang Pencipta,
Dalam kesederhanaan, rindu yang tak terbatas.
Merenung tentang kehidupan yang singkat,
Seperti kilatan cahaya yang lewat begitu cepat.
Apakah kita telah memanfaatkannya dengan baik,
Atau malah terlena dalam kesia-siaan yang tak berarti?
Renungkanlah, wahai jiwa yang terluka,
Ramadan adalah saat yang tepat untuk bermula.
Perbaiki diri, tingkatkan kebaikanmu,
Dan jauhi segala dosa dan keburukanmu.
Di akhir Ramadan, ada kemenangan yang disimpan,
Bagi setiap insan yang berjuang dengan ikhlas.
Jika renungan kita diresapi dalam hati,
Ramadan akan meninggalkan jejak yang abadi.
Maka hadapilah bulan Ramadan dengan tulus,
Renungkan setiap hembusan angin yang lembut.
Berserah diri pada-Nya dengan penuh keyakinan,
Dan jangan sia-siakan kesempatan yang tercipta di Ramadan.
Jakarta, 23 Maret 2024