Di siang hari yang begitu terik, aku dan temanku Rina sedang duduk dikursi teras kos-kosan kami, sembari menunggu paket kiriman untuk Rina. Ya aku dan Rina adalah mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di sumatera, kami jauh dari orang tua demi cita-cita.
Sesaat kemudian aku melihat seorang lelaki berdiri dekat pagar kosan, Rina yang duduk disampingku menyuruhku untuk menghampiri dan menanyakan lelaki itu.
Setelah aku mendekatinya, terjadi beberapa dialog diantara kami, ternyata dia adalah pengantar paket untuk Rina, aku pun menerima dan dia pun berlalu pergi.
Hari demi hari telah berlalu, entah mengapa aku begitu memperhatikannya, padahal dialog diantar kami hanya sederhana dan begitu singkat, aku heran pada diriku sendiri.
Rina yang mengetahui hal tersebut, sering kali mengusiliku, dia berkata bahwa lelaki itu adalah adik dari teman sekelasnya dikampus.
Namun, aku terus penasaran dengan lelaki itu, siapa dan dimana ia tinggal. Kenapa secepat itu dia mengubahku, namun akhir-akhir ini aku tidak pernah lagi melihatnya, hingga timbul dibenakku untuk mencari tahu sendiri sosok lelaki itu, walau sebenarnya Rina melarangku karena beberapa hal yang tak dijelaskannya sehingga membuatku semakin penasaran.
Dengan modal nekat,akhirnya aku menemukan lelaki itu disebuah komplek tidak begitu jauh dari kosan ku. Disebuah rumah yang sederhana, namun aku sedikit kecewa karena setiap aku datangi rumah nya dia selalu tidak ada hanya keluarga nya yang kutemui, karena merasa tidak enak dengan keluarganya aku pun berhenti untuk datang kerumah itu dan berniat untuk tidak lagi mencari tahu tentang dirinya.
Suatu ketika aku melewati taman kota untuk pulang aku melihat sosok laki-laki yang sepertinya aku kenal namun dia bersama seorang perempuan. Sepertinya mereka membicarakan sebuah maslah, karena aku tidak mau ikut campur dalam urusan mereka aku memutuskan untuk berlalu dari tempat itu, namun tiba-tiba perempuan itu memeluk lelaki tersebut, ya seharusnya aku memang beranjak dari tempat itu, namun langkahku seketika berhenti melihat sosok lelaki itu dia memang lelaki yang kukenal yang selama ini aku cari, iya dia adalah Revan yang mengantar paket untuk Rina.
Sesampainya aku di kosan, aku langsung masuk ke kamar tanpa basa basi tanpa kusadari air mataku menetes begitu saja, Rina pun menanyakan apa yang terjadi padaku, setelah ku ceritakan Rina pun angkat bicara bahwa perempuan yang bersama Revan itu adalah Silva yang dijodohkan oleh orang tua mereka. Rina tahu soal Revan tentu dari Ricko kakaknya Revan.
Aku hanya bisa pasrah dan berpikir bagwa aku dan dia tidak akan pernah bersatu, meski hatiku berkata lain.
Hari ini adalah hari yang kami nantikan, ya hari libur panjang dan tentunya Rina dan aku akan pulang ke kampung halaman. Besok adalah jadwal keberangkatan kami, kami memesan tiket sehari sebelum keberangkatan, kami pulang naik bus, karen jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatku kuliah. Aku harus bisa melupakan kejadian yang kemaren, karena itu bukan tujuan ku, aku berada disini hanya untuk menggapai cita-cita dan membahagiakan orang tua.