Lihat ke Halaman Asli

Emma Megawati

Guru Biologi SMA IT Qardhan Hasana Banjarbaru

1.3. a.8 Koneksi Antarmateri Modul 1.3. Visi Guru Penggerak

Diperbarui: 18 Desember 2022   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam dan Bahagia Bapak ibu guru Hebat Indonesia

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tugas yang telah saya selesaikan dalam mengikuti pembelajaran modul 1.3 Tentang Visi Guru Penggerak.

Setelah mempelajari Modul 1.1. tentang Filosofi pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara saya menyadari bahwa peran saya sebagai pendidik dalam dunia pendidikan  bukan penentu kodrat murid-murid tetapi lebih tepatnya sebagai sosok yang menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mereka mendapatkan kebahagian dan keselamatan setinggi-tingginya baik sebagai murid maupun sebagai anggota masyarakat.

Murid diciptakan sebagai makhluk yang memiliki kodrat untuk mereka hidup dan tumbuh. dimana mereka tumbuh berdasarkan kekuatan kodratnya yang unik. disini yang harus kita garis bawahi bersama bahwa pendidik ibarat petani , dimana seorang petani menanam padi maka yang akan mereka panen pun padi dan tidak mungkin berubah menjadi jagung.  Begitu juga petani jagung tidak akan mungkin memanen padi jika bibit yang ditanamnya adalah bibit jagung. begitulah kita sebagai seorang pendidik harus bisa memahami kodrat murid-murid kita.

Dalam Trilogi pendidikan yang disampaikan oleh bapak Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidik di depan memberi contoh teladan, ditengah membangun semagat dan di belakang memebri dorongan kepada murid-muridnya. Semboyan ini sudah tidak asing lagi bagi kita akan tetapi satu hal yang  masih terasa asing bahwa ketiga semboyan tersebut dikenal dengan istilah sistem Among. 

Dari Modul 1.1. tersebut jelas lah bahwa sebagai seorang calon guru penggerak harus memahami benar-benar filosofi pendidikan yang sekiranya sangat berguna dalam menumbuhkembangkan nilai yang ada pada diri untuk benar-benar menjalankan amanah sebagai seorang pendidik dan tentunya tidak merugikan anak-anak muridnya yang biasanya disebabkan oleh miskonsepsi akan arti pendidikan dan pengajaran.

Beralih pada modul 1.2. yang membahas tentang Nilai-nilai yang ada dalam diri seorang guru penggerak dan bagaimana peran guru penggerak bagi pendidikan. materi tersebut sangat tepat sekali di dapatkan oleh para CGP setelah mempelajari modul 1.1. filaosofi pendidikan. pada Modul 1.2. Nilai guru pengegrak terdiri dari 5 macam yaitu berpihak pada murid, Mandiri, Reflektif, Kolaboratif dan Inovatif. Kelima nilai tersebut wajib dimiliki oleh seorang guru penggerak  yang tentunya akan sangat berguna di dalam merubah atau menggerakkan diri sendiri untuk menuju perubahan kearah yang lebih baik lagi. 5 Nilai tersebut tentu saling berkaitan. Nilai yang pertama Berpihak pada murid. pertanyaanya bagaimana cara kita agar bisa berpihak pada murid? Tentu jawabannya kita harus belajar dan mencoba hal hal yang baru untuk merubah pemikiran dari teacher center menjadi student center. Untuk belajar pastilah kita harus berani membawa diri untuk pindah dari Comport Zone  menuju Challenge. kita harus mandiri tergerak sendiri dan jangan menunggu diminta atau disuruh untuk mengUpgrade diri  khususnya dalam meningkatkan komepensi diri sebagai guru. kita harus bisa berinovasi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk saling mengevaluasi dan merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan agar kesalahan atau kelemahan bisa diperbaiki untuk pembelajaran yang lebih baik lagi.

Dengan 5 Nilai ini makan peran Guru Pengegrakpun akan otimal dijalankan. karena tanpa ada nilai tersebut peran guru penggerak tidak akan berfungsi dengan optimal.

Bagaimana dengana Modul 1.3? 

Pada Modul ini kita para CGP dibekali bagaimana seorang CGP memilik pandangan jauh kedapan, optimisitas yang diwujudkan dalam sebuah Visi Guru Penggerak. pada modul ini para CGP diberikan pemahaman bagaimana visi dapat menjadi penyemangat diri untuk optimis dalam melangkah untuk menggapai sebuah harapan agar terwujud menjadi sebuah kenyataan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline