Lihat ke Halaman Asli

Menyaksikan Film Dokumenter "Kraton Yogyakarta, Pancering Keuripan" yang disaksikan oleh Kelompok Laskar Nusantara dalam Modul Nusantara

Diperbarui: 12 Oktober 2023   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi kegiatan

Yogyakarta -- Pertukaran Mahasiswa Merdeka(PMM) Angkatan ke 3 telah melaksanakan kegiatan Modul Nusantara Pertama. Laskar Nusantara adalah salah satu kelompok yang telah melaksanakan kegiatan Modul Nusantara tersebut dalam usaha memperkenalkan adat istiadat dari daerah Yogyakarta melalui film dokumenter "Kraton Yogyakarta, Pancering Keuripan". Kegiatan ini dilaksanakan di LAB PPKN Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Kota Yogyakarta, Sabtu (30/09/2023).

dokumentasi kegiatan

Dalam kegiatan ini, kelompok Laskar Nusantara menggunakan metode pembelajaran Video Based Learning yang dimana mahasiswa menonton video film dokumenter yang berjudul " Kraton Yogyakarta, Pancering Kauripan". Yang bernarasumber Dr., Vera Yuli Erviana, M.Pd.

Laskar Nusantara ini beranggotakan 20 mahasiswa yang terdiri dari 8 Laki-laki dan 12 Perempuan, para mahasiswa tersebut berasal dari beberapa Provinsi di Indonesia, kegiatan menonton video dokumenter ini bertujuan untuk memperkenalkan adat istiadat sejarah yang ada di Yogyakarta dan juga menumbuhkan pemahaman Kebhinekaan.

Menurut salah satu mahasiswa laskar nusantara "Setelah menonton video tersebut banyak wawasan dan pengetahuan baru yang diperoleh dari menonton film dokumenter " Kraton Yogyakarta, Pancering Kauripan" diantaranya yaitu sejarah yang ada di Yogyakarta, budaya dari turun temurun, ciri khas suku Jawa yang tidak saya temukan di kota asal saya, mengetahui asal mula juga arti dari setiap nama jalan yang ada di Yogyakarta, dan menyaksikan bangunan Kraton yang sangat indah sekali di dalam film dokumenter tersebut".

Ada beberapa pendapat juga dari mahasiswa yang lain bahwa " Wawasan baru yang telah di dapat setelah menonton dari cerita film diatas adalah yang pertama bahwasanya dari segi kesenian yaitu Seorang Pangeran Mangkubumi adalah sosok yang titis dalam mengelolah berbagai macam Seni Budaya, baik dari pewayangan, menciptakan gerak tarian, macapat, dan berbagai seni pertunjukan lainnya yang sampai saat ini masih bisa kita saksikan dalam pegelaran Keraton Yogyakarta atau pada acara kebudayaan lainnya.

Yang kedua dari segi nilai Filosofi yaitu Seorang Sri Sultan Hamengku Buwana 1, tidak sekedar membangun istana atau rumah tinggal, tetapi beliau sungguh memikirkan seluruh desain Keraton berdasarkan nilai filosofi yang tinggi dari ketiga akar kebudayan yaitu Hindu, Jawa dan Islam".

Pesan yang di dapat dari sini ialah"Setelah menonton film dokumenter tersebut, semuanya dapat mengetahui budaya yang terdapat dalam Keraton Yogyakarta, bahwasanya kita semua patut menghormati dan menghargai budaya tersebut, mengapa? Hal ini penting karena ini termasuk mengikuti aturan dan tradisi yang ada, seperti berpakaian dengan pantas saat mengunjungi tempat suci atau berpartisipasi dalam upacara adat dengan tata krama yang benar".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline