Lihat ke Halaman Asli

Emirio Keefe

One Step Forward

Dirjen SDPPI Menjelaskan Transformasi Digital di Indonesia dalam Masa Pandemi

Diperbarui: 13 April 2021   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam kesempatannya DIRJEN SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika atau MENKOMINFO, Dr. Ir. Ismail, M.T. menjelaskan tentang Menuju Transformasi Digital di Indonesia dalam webinar yang diselenggarakan oleh STIKOM Interstudi pada Rabu (7/4/2021).

Menurut Ismail, pentingnya transformasi digital di masa pandemi dengan memanfaatkan ruang digital sebagai media untuk bekerja, belajar, bisnis, UMKM, manufaktur dan sebagainya agar mampu bertahan.

"Kita harus mampu memanfaatkan ruang digital ya kalo ngga, kita akan tergilas dan dilindas, karena di masa pandemic ini kita tidak bisa seperti biasa lagi (cara konvensional) dan harus memanfaatkan ruang digital" kata ismail dalam webinar (7/4/2021).

Menurutnya Sebagian besar penduduk Indonesia sudah banyak yang dapat mengakses internet bahkan dalam menggunakn sosial media, bahkan Ismail menjelaskan bahwa masyarakat memiliki naluri dalam mengantisipasi kemungkinan guna bertahan di masa pandemic seperti sekarang ini

"sebanyak 202 juta pengguna internet aktif di Indonesia dari 260 sekian juta penduduk itu berarti sekitar 73% populasi penduduk kita (Indonesia) pengguna internet dan sekitar 61% atau sekitar 170 juta sudah aktif di sosial media, perilaku tersebut yang membuktikan bahwa masyarakat memiliki naluri untuk survive dengan memanfaatkan ruang digital" jelasnya.

Dalam kesempatannya ismail juga menyebutkan manfaat dari transformasi digital. Manfaat yang pertama menurutnya adalah mampu mengakselerasi dan menjadikan teknologi digital sebagai media dalam menciptakan inovasi yang lebih efisien, yang kedua adalah menurutnya transformasi digital mampu menciptakan produk -- produk dan servis -- servis yang baru bahkan jasa baru yang muncul akibat transformasi digital, dan yang ketiga adalah mampu menciptaka model bisnis yang baru dan dapat mendorong pendapatan atau revenue baru dari revenue yang sudah biasa didapatkan.

"Jadi harus ada adjustment di dalam model bisnisnya, dengan menerapkan transformasi digital di dalamnya" tegasnya.

Ismail juga menjelaskan bahwa menurut survey oleh Delloit ada yang dinamakan "The Big Four Technologies" yang mampu mempercepat proses transformasi digital yakni Internet of Things, Artificial Intellegence, Cloud Infrastructure, dan Big Data/Analythics.

Dalam penjelasannya Ismail menegaskan bahwa dalam transformasi digital bila semua sumber data masih berbentuk analog atau kertas akan sangat sulit, dan semua sebaiknya dalam format digital.

Menurutnya proses dalam transformasi digital yang pertama harus melalui proses digitalisasi, yakni dimana kita harus memanfaatkan teknologi digital atau IT dalam melakukan enggagment di dalam bisnis.

Dirinya juga memberikan contoh lain sebagai penjelasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline