Lihat ke Halaman Asli

Emi NurAsiyah

Calon Guru

SEL.11.2-T1-8 Aksi Nyata - Cerita Refleksi Pengantar Perspektif Sosiokultural

Diperbarui: 24 Desember 2023   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkenalkan nama saya Emi Nur Asiyah mahasiswa PPG Prajabatan tahun 2023 di LPTK Univet Bantara Sukoharjo, saya akan merefleksikan topik perspektif sosiokultural dalam pendidikan menggunakan alur MERDEKA.

Mulai dari Diri

Pertanyaan : Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Jawaban : Jika membahas sosiokultural, negara Indonesia merupakan negara dengan kondisi sosiokultural yang sangat beraneka ragam. Bahkan setiap daerahnya memiliki sosiokultural yang berbeda. Sebelum mempelajari topik perspektif sosiokultural, yang saya pahami bahwa hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh faktor peserta didik, ekonomi, politik, sosial dan budaya. Dari hal itu, kita sebagai seorang pendidik dalam penyelenggaraan pembelajaran harus memperhatikan berbagai faktor tersebut agar nanti mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bermakna serta menyeluruh kepada semua peserta didik.

Eksplorasi Konsep

Pertanyaan : Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Jawaban : Yang telah saya pelajari bahwa perspektif sosiokultural ini menekankan interaksi antara aspek sosial dan budaya dalam konteks pembelajaran. Pendidikan sosiokultural mengakui bahwa pengalaman sosial dan budaya peserta didik memainkan peran kunci dalam proses pembelajaran. Selain itu kita perlu memahami tentang pentingnya mempertimbangkan keberagaman budaya lingkungan setempat dalam proses pembelajaran dan pembuatan asesmen.

Oleh sebab itu sebagai guru perlu mengetahui peserta didik dengan baik melalui latar belakang, karakter, kebutuhan, perkembangan, status sosial peserta didik sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik agar pembelajaran dapat berjalan efektif.

Intinya, melalui topik ini diharapkan, kita perlu mengadopsi sikap terbuka, menghargai keragaman, dan memahami bahwa pembelajaran tidak hanya tentang transfer informasi, tetapi juga tentang pembentukan identitas dan pemahaman sosial peserta didik. Dengan demikian, pendekatan ini dapat menjadi landasan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih memfasilitasi kolaborasi dan diskusi yang memungkinkan peserta didik berbagi perspektif mereka.

Ruang Kolaborasi

Pertanyaan : Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Jawaban : Selama proses kolaborasi dalam pembelajaran perspektif sosiokultural, saya dan rekan 1 kelompok telah memperoleh banyak wawasan. Awalnya kami membagi pengalaman kami masing-masing terkait tantangan dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mencerminkan keberagaman peserta didik. Dengan mendengarkan semua yang disampaikan, kami dapat mengidentifikasi strategi terbaik untuk mengatasi perbedaan budaya dan sosial dalam pembelajaran nantinya.

Selain itu, kami juga melakukan diskusi tentang bagaimana memberdayakan peserta didik untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran mereka. Kami juga membahas cara menilai kemajuan peserta didik dengan mempertimbangkan konteks sosial dan budaya. Selain itu, kami juga mengeksplorasi peran bahasa dalam pembelajaran. Betapa pentingnya bahasa sebagai alat untuk membangun pengetahuan bagi peserta didik, sehingga kami dapat merancang aktivitas pembelajaran yang lebih efektif.

Secara keseluruhan, kolaborasi dalam ruang pembelajaran perspektif sosiokultural telah membuka wawasan baru, memperkaya praktik pembelajaran kami, dan mengarah pada pendekatan yang lebih menyeluruh dalam menghadapi tantangan pendidikan yang akan datang.

Demonstrasi Kontekstual

Pertanyaan : Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Jawaban : Dalam proses demonstrasi kontekstual bersama kelompok dalam ruang kolaborasi pembelajaran perspektif sosiokultural, ada beberapa hal penting yang saya pahami. Bahwa saya menyadari betapa pentingnya mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks sosial dan budaya peserta didik. Melalui demonstrasi kontekstual, kami berharap bisa menemukan cara mengaitkan konsep-konsep abstrak dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, sehingga membuat pembelajaran lebih bermakna dan relevan bagi peserta didik.

Selain itu perlu adanya kolaborasi dalam merancang pembelajaran. Karena dalam proses kolaborasi membuka pintu untuk mendiskusikan ide-ide kreatif dengan rekan-rekan sejawat. Kami secara terbuka memberikan masukan satu sama lain, dan proses refleksi ini membantu kami memperbaiki dan mengembangkan pendekatan pembelajaran kami. Selain itu kami menekankan pentingnya melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Dengan merancang aktivitas yang memungkinkan partisipasi aktif peserta didik, kami menyadari bahwa interaksi sosial dan budaya dapat menjadi kunci untuk memfasilitasi pemahaman peserta didik yang lebih mendalam.

Proses demonstrasi kontekstual ini juga memperkaya kemampuan kolaboratif kami dan meningkatkan pemahaman kami tentang kompleksitas interaksi antara faktor sosial, budaya, dan pendidikan.

Elaborasi Pemahaman

Pertanyaan : Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Jawaban : Sejauh ini yang saya pahami dari topik ini adalah betapa kompleksnya interaksi antara faktor sosial, budaya, dan pendidikan dalam proses pembelajaran. Saya sekarang lebih memahami bahwa pendekatan sosiokultural tidak hanya tentang mengajarkan materi pembelajaran saja, tetapi juga tentang membentuk identitas dan pemahaman sosial peserta didik seperti memahami betapa pentingnya memasukkan konteks sosial dan budaya ke dalam proses pembelajaran.

Peserta didik tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari interaksi dengan teman sebaya. Ini telah mengubah pandangan saya tentang dinamika kelas dan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi. Selain itu pembelajaran sosiokultural menuntut kesadaran kultural guru untuk merespons keberagaman siswa. Guru perlu memahami latar belakang budaya peserta didikdan mengintegrasikan berbagai hal dalam rencana pembelajaran untuk menciptakan pengalaman yang relevan.

Pemahaman awal saya sebelum mempelajari topik ini bahwa pendidikan lebih terfokus pada aspek teknis seperti administrasi pembelajaran, kurikulum, metode pengajaran, serta asesmen. Namun, setelah saya mempelajari perspektif sosiokultural, saya menyadari bahwa pendidikan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya seperti sosial dan budaya sekitar, latar belakang sosial dan budaya peserta didik, interaksi antara guru dan peserta didik.

Sementara itu, ada aspek yang masih ingin saya pelajari lebih lanjut, seperti strategi konkret untuk mengintegrasikan perspektif sosiokultural dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Saya juga tertarik untuk lebih memahami bagaimana menilai pemahaman peserta didik dengan mempertimbangkan konteks sosial dan budaya mereka. Dengan terus menggali topik ini, saya berharap dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih mendalam dalam menerapkan pendekatan sosiokultural dalam konteks pendidikan.

Koneksi Antar Materi

Pertanyaan : Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Jawaban : Konsep yang dapat saya pelajari dengan pengoneksian antar materi pada mata kuliah perspektif sosiokultural ini maupun dengan materi pada mata kuliah lain bahwa pendidikan dan pembelajaran harus diselenggarakan dengan memperhatikan berbagai hal seperti kondisi peserta didik, kondisi lingkungan sosial, budaya, kebutuhan, minat, potensi, aspek perkembangan, kemampuan awal serta gaya belajar peserta didik. Dari aspek-aspek tersebut, guru bisa menjadi seorang fasilitator, mediator maupun menyesuaikan pembelajaran menjadi efektif untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

Aksi Nyata

Pertanyaan : Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Bagaimana anda menilai kesiapan anda saat ini dalam skala 1-10?apa alasannya? lalu apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Jawaban : Sejauh ini, pemahaman saya tentang pembelajaran perspektif sosiokultural dalam pendidikan telah mengalami perkembangan yang signifikan. Saya menyadari bahwa pendekatan ini mengedepankan hubungan erat antara konteks sosial dan budaya siswa dengan proses pembelajaran. Dengan memahami keberagaman latar belakang siswa, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih relevan dan inklusif.

Bahasa juga menjadi fokus utama, bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi sebagai sarana untuk konstruksi pengetahuan dan identitas sosial. Selain itu dengan mempelajari topik ini, saya akan mempersiapkan diri menggunakan metode pembelajaran berdiferensiasi. Karena metode ini memungkinkan guru untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan belajar peserta didik, baik dari segi gaya belajar, tingkat kemampuan, minat, maupun gaya berpikir.

Dalam skala 1-10, saya mungkin menilai kesiapan saya saat ini di angka 8. Meskipun saya telah memperoleh pemahaman awal tentang pendekatan sosiokultural, masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut. Alasannya adalah saya perlu lebih mendalam memahami implementasi konkret dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sehari-hari. Agar bisa menerapkannya dengan optimal, saya menambah pengetahuan saya dalam mengikuti pembelajaran pada mata kuliah perspektif sosiokultural, mengerjakan tugas secara rutin dan membaca referensi jurnal ilmiah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline