Lihat ke Halaman Asli

13 Oktober

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

18 tahun lalu ibu menerjang segunung asa, bertaruh nyawa

sedetiknya sesamudra bapak beri semangat, duduk disampingnya

dibalutnya cemas selangit tinggi, mereka berdua

baur harap-harap hanya mengharap hadirku mengintip indah semesta.

***

13 Oktober 18 tahun lalu, ku lepas nafas perdana

laksana embun suci sebelum fajar ku sapa dunia

kumandang adzan dan iqomah tersimak telinga

pertama dikenalkan ku pada sang pencipta.

***

sembari kala berjalan, melawan getirnya menuju dewasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline