Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Perempuan di Atas Kereta

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TUT ! TUUUUTTTTTTTT !!!!

JESSSZZZH !! JESSSZZ !! JESSS !! JES !!! JES !!!

Sial ! kereta sepi ! Mungkin karena arus balik, umpatku dalam hati

Dari ujung bordes, kulangkahkan kakiku memasuki gerbong. Menyibak-menyibak pemuda kampungan yang memilih nongkrong di tangga pintu daripada mencari tempat duduknya.

"permisi-permisi !" teriakku

Dasar bodoh !!, umpatku dalam hati

"bukankah bangku masih longgar ?" tanyaku keheranan

Huhh, beruntunglah aku. Dadaku lega. Akhirnya roda-roda besi melaju perlahan, beradu meneriakkan suara statis tak berpola kala meniti sepasang rel yang memanjang tak berujung.

JELETAK-JELETAK ! JELETAK-JELETAK ! TUT ! TUUUUTTTTTTTT !!!!

JELETAK-JELETAK ! JELETAK-JELETAK !

Seluruh jendela gerbong terbuka menelusup angin, meliuk-liuk, menggerai rambut dan menjamahi muka-muka kampungan yang tertawa-tawa sehabis singgah di ibukota Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline