Lihat ke Halaman Asli

Ca Kantong Tombo Turuk-Sekantung Dongeng

Diperbarui: 20 Maret 2024   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

CA KANTONG TOMBO TURUK
(Karya: Emilianus Kurniawan Jehamun)

Aku ngo toko wie canggu denge ca kantong tombo turuk, hiot tura le ema, ata mbate dise empo, ata poli ka'eng one pa'ang be le
Tombo turuk situ lelap neho tekur jawa eta awang
Timung Te'e agu Lanur, Empo Rua agu Ase Kae Meler, Loke Nggerang, Pondik ata Pande Adong
Ole.. Lemot tu'ung toko daku neteng wie
Penong le hambor one nai
Agu cumbu le nendong ata wecak one lo'ang
Eme wela aku, tombo turuk ka'eng olo mai ranga daku, te teing gerak salang lako, kudu molor mose one lino

SEKANTUNG DONGENG
(Karya: Emilianus Kurniawan Jehamun)

Aku diantar menuju istirahat malam bersama sekantung dongeng yang dituturkan bapak sebagai warisan dari leluhurnya yang telah tinggal di dunia seberang
Dongeng-dongeng beterbangan serupa burung di langit
Timung Te'e dan Lanur, Empo Rua dan Keluarga Meler, Loke Nggerang, Pondik yang Licik
Ah indahnya tidurku setiap malam
Kurasa damai penuh seluruh
Hingga bercumbu dalam wangi mimpi yang menguar sampai ke sudut-sudut kamar
Kalau aku bangun, dongeng berada di depanku, menjadi penuntun langkah menuju hidup bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline