Lihat ke Halaman Asli

Emiliana

Kebidanan

Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Mengatasi Stunting di Kota Yogyakarta

Diperbarui: 23 Juni 2024   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen Pribadi

 

Pencegahan dan penurunan kasus stunting merupakan prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan masa depan generasi bangsa. Dengan berbagai inisiatif dan program yang telah berjalan di Kota Yogyakarta, menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mengatasi masalah ini. Kader Posyandu, sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan stunting, memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan anak-anak menerima asupan gizi yang cukup dan layanan kesehatan yang memadai.

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, meskipun telah banyak upaya yang dilakukan oleh kader Posyandu di Kota Yogyakarta, masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi yaitu ketepatan dalam pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan, serta keterampilan kader dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat masih memerlukan peningkatan. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat juga perlu diperkuat untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program-program yang dijalankan.

Rekomendasi yang diberikan yaitu pelatihan tahunan, program edukasi gizi di PAUD, rapat koordinasi bulanan, dan pembentukan kelompok kerja dengan tokoh masyarakat, merupakan langkah-langkah strategis yang sangat tepat. Pelatihan tahunan akan membantu kader Posyandu dalam meningkatkan kompetensi mereka secara berkelanjutan, sementara program edukasi gizi di PAUD dapat menanamkan kebiasaan makan sehat sejak dini. Rapat koordinasi bulanan akan memastikan adanya komunikasi yang baik antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan kader Posyandu, serta dukungan logistik yang memadai. Kelompok kerja dengan tokoh masyarakat dapat memperkuat partisipasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk peran aktif suami dalam kegiatan kesehatan keluarga.

Secara keseluruhan, upaya pencegahan stunting memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, kader Posyandu, lembaga terkait, dan masyarakat, Kota Yogyakarta dapat menjadi contoh sukses dalam menurunkan prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak serta generasi mendatang. Namun, upaya ini tidak boleh berhenti sampai di sini. Evaluasi berkala dan penyesuaian program berdasarkan hasil evaluasi harus terus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap anak di Yogyakarta memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline