Lihat ke Halaman Asli

Emilia Fatmawati

mahasiswi sejarah peradaban islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Al-Jabarti dalam Sejarah Penulisan Sejarah Islam Era Modern: Menilik Independensi Seorang Ilmuan Terhadap Kejujuran Ilmu Pengetahun

Diperbarui: 23 Juni 2024   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Bagi sejarawan istilah historiografi nampaknya sudah tidak asing lagi. historiografi sendiri merupakan tahap dalam metode penelitian sejarah di mana setelah proses pengumpulan sumber (heuristic), penyaringan sumber (kritik) dan interpretasi maka topik sejarah itu akan di historiografi-kan atau ditulis kembali. Jadi secara sederhana historiografi itu adalah tahap penulisan sejarah. 

Namun di sisi lain, historiografi juga merupakan sebuah istilah terhadap sejarah penulisan sejarah. Selanjutnya, saat historiografi di sandingkan dengan kata islam maka didapati sebuah pengertian yakni usaha penulisan sejarah yang dilakukan oleh umat muslim guna menjelaskan atau memaparkan segala hal yang berkaitan dengan perkembangan dari peradaban Islam, dengan menguraikan berbagai gejala-gejala yang menimpa manusia secara kronologis.

Dalam historiografi islam, penulisan sejarah akan berfokus pada umat islam mencakup objek kajian maupun metode yang digunakan. Ada ciri yang paling khas dalam Historiografi islam yakni pelibatan hadis dan al-Qur'an. Secara khusus pun sudah amat cermat karena menggunakan riwayat dalam menyaring sumber yang hendak dikutip. hal demikian sangat berpengaruh terhadap kredibilitas sumber.

terdapat tiga priode dalam sejarah penulisan sejarah islam mencakup priode klasik (650-1250), priode pertengahan (1250-1800) dan priode modern (1800-sekarang). Yang cukup menarik dari ketiga priode tersebut adalah priode modern, karena menghadirkan hal baru yang seolah mendobrak historiografi islam yang lalu-lalu.

Historiografi islam era modern merupakan wujud kebangkitan penulisan sejarah islam, karena seperti yang diketahui pasca runtuhnya Abbasiyah oleh penyerangan bangsa Mongol proses intelektual umat muslim bagai berpindah haluan, lebih cenderung mendalami konteks kebatinan. 

Banyaknya wilayah muslim yang menjadi sasaran imperialisme dan kolonialisme barat tentu menghadirkan kontak langsung antar 2 peradaban ini. Namun ternyata pada masa itu pula sekitar abad ke-19 sampai 20, penulisan sejarah islam mengalami peningkatan. Salah satunya ditandai dengan munculnya sederet tokoh sejarawan dan ilmuan islam yang sangat berpengaruh. 

membahas tentang historiografi islam modern maka tidak akan lepas dari nama Al-Jabarti. siapakah dia? 

al-Jabarti ialah sejarawan masyhur Mesir yang bernama asli Abd al-Rahman Ibn Hasan al-Jabarti. Walau lahir dan besar di Kairo Mesir, tetapi  keluarga terdahulunya merupakan orang-orang asli Habasyah. Al-jabarti sendiri merupakan julukan yang menandakan wilayah tempat tinggalnya, Jabart. Tokoh ini lahir dari keluarga  agamais sekaligus agamawan. Sederet keluarganya terkenal sebagai ilmuan besar di al-Azhar yang salah satu diantaranya adalah ayahnya sendiri, Hasan al-Jabarti. 

Sedari kecil al-Jabarti sudah akrab dengan ilmu pengetahuan, selain habis untuk menuntut ilmu di Madrasah as-Samaniyah dia juga rutin mendapatkan siraman ilmu dari keluarganya. Selain itu banyak bidang lain yang ditekuni oleh al-Jabarti seperti halnya saat di Al-Azhar, dirinya juga mendalami matematika dan astronomi. 

Sebagai seorang sejarawan, sumber yang dia dapat begitu luas terlebih karena al-Jabarti hidup di tiga priode pemerintahan Mesir yakni masa Turki Utsmani, masa pendudukan Prancis (1798-1801) dan masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya pada 1805 M.

pixabay.com

Aja'ib al-Atsar fi al-Tarajim wa al-Akhbar atau tarikh al-jabarti merupakan karya besar yang dibuat oleh al-Jabarti. Karya ini berisikan gambaran tentang kondisi mesir dalam berbagai peristiwa pada rentang tahun 1688-1821. Dalam perkembangannya Tarikh al-Jabarti ini sempat dilarang terbit dan beredar sekitar tahun  1878 karena menjelaskan sisi-sisi buruk pemerintahan Ali Pasya. Barulah pada masa pemerintahan Khudaywi Tawfiq sekitar tahun 1800 Tarikh Al-Jabarti dapat kembali terbit dan beredar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline