Lihat ke Halaman Asli

Tetesan Mawar Hitam

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TETESAN MAWAR HITAM

Lembut angin menyentuhmu

Kilau mentari menyapamu

Ku melihat angin tersipu malu

Mentaripun tertawa cemburu

Langkahmu mengusik aliran darahku

Senyummu tak pelak menghancurkan lamunanku

Terbuai dalam lamunan otak kiri

Tak kan kupungkiri walau imajinasi

Haruskah bertanya pada nurani

Akan kagum yang berotasi

Haruskah berkeluh pada tirani

Akan budak yang berkompromi

Indahnya kemunafikan

Disaat kaki menghianati logika

Nikmatnya kehinaan

Disaat cantik menepis aura




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline