Lihat ke Halaman Asli

Mentalitas dan Target Asian Games 2018

Diperbarui: 24 Januari 2018   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : danabrahams.com

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa, kita diberi kesempatan untuk terus memperbaiki diri di sisa umur kita.

Saya terkadang heran dengan kita bersama sebagai rakyat, tidak bangga untuk jadi diri sendiri. Kalimat "inilah orang Indonesia" justru lebih banyak digunakan dengan nada keluh kesah dan negatif. Misalnya,

"Inilah orang Indonesia, semuanya berbakat. Bisa main bola sama karate bersamaan". Ini kalimat buruk! Harusnya kalimat semacam itu tidak digunakan, seakan-akan negara kita ini buruk semuanya.

Mental dan jati diri kita sebagai bangsa masih banyak pengecut. Lihat saja di media sosial, kalau ada debat satu isu dengan negara lain, bisa habis lawan dicecar babi buta. Tapi prestasi kita sendiri sebagai negara masih tertinggal di banyak aspek, sepatutnya kita justru malu. Hal utama untuk mengejar ketertinggalan kita adalah menghilangkan mental lemah dan stereotif negatif tentang negara sendiri, atau sederhananya mengubah Mindset.

Untuk bahas sesuatu, permasalahan lebih berbobot kalau melihat data dan fakta, menjauhkan opini dan nilai subjektif.

1. Indonesia negara terbesar di ASEAN dalam aspek jumlah penduduk, wilayah, dan ekonomi, di Asia kita masuk 5 besar di aspek penduduk dan ekonomi.

2. Indonesia berpenduduk 260 juta jiwa, terbanyak ke 3 di Asia, jauh jumlahnya dibanding tetangga ASEAN paling dekat Filipina dengan 103 juta jiwa.

Dari 2 data di atas, ada banyak kesimpulan yang bisa diambil. Seharusnya Indonesia bisa memainkan peranan terpenting di kawasan ASEAN dan beri pengaruh banyak di Asia di semua bidang. Lalu kita tahu sekarang belumlah demikian. Contoh gampang saja SEA GAMES 2017 kemarin, Indonesia berada di peringkat 5, kalah dari Malaysia, Thailand, Vietnam, bahkan Singapura! Tidakkah kalian malu sebagai seseorang dari satu negara yang sangat besar?

Mentalitas atau Mindsetyang kuat harus dibentuk. Dalam banyak bidang, orang umum mungkin berpikir nomor 1 di ASEAN adalah sebuah prestasi. Tidak! Itu bukan prestasi. Itu sebuah standar keharusan!

Sumber : starberita.com

Indonesia ikut serta pada banyak sekali even di 2018 ini, terpenting Asian Games di ranah sendiri. Sebagai ajang tingkat Asia, indonesia ternyata cuma patok 10 besar. Ini aneh dan absurd sekali. Pertama, itu menentang fakta kita sebagai negara besar. Yang kedua, kitalah Sang Tuan Rumah. Harusnya 3 besar adalah target mutlak. Jujur memang, saya tidak tahu banyak kenapa targetnya jauh sekali, entah mungkin biaya kompetisi menyulitkan banyak peserta ambil bagian. Tapi toh target belumlah menentukan jadinya apa, kita harus target setinggi-tingginya karena ini bangsa yang besar.

Mentalitas kita satu persatu pun harus pula dibarengi dengan sikap yang baik. Pemuda zaman sekarang mudah sekali terpancing emosi, disulut sedikit mudah panas. Kalau misalkan Timnas kalah lawan Malaysia atau lainnya, kita memang nomor satu menghujat yang lain. Ini hal yang buruk! Harus dihentikan, diganti sikap saling menghormati, respek, salam, dan komunikasi yang bagus. Orang besar tidak akan memaki orang lemah dengan mudah. Kita akan kehilangan respek bila begitu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline