Lihat ke Halaman Asli

Emi Fatmawati

Emi fatmawati

Kota Sinop Kota Paling Bahagia

Diperbarui: 14 November 2019   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tomojikan.com

KOTA SINOP
Kota paling bahagia

Wah.. Kedengaranya saja sudah sangat menarik bukan..?? Seperti kota dinegeri dongeng,,negeri khayalan. tapi percaya deh ini ada dikehidupan nyata kota ini ada diturkey berjarak sekitar 700 meter dari instanbul tepatnya dipesisir utara turkey, tempat bertemunya hutan dan laut hitam.
Kota ini disebut-sebut sebagai kota paling bahagia,, padahal menurut Institute Statistik Turkey kota ini memiliki Infrastruktrur dan pelayanan kesehatan yang rendah loh.. Hmm.. Penasaran kan...??

Kota ini memiliki udara yang sangat sejuk jauh dari kata polusi,,mungkin salah satu faktornya adalah infrastruktur yang rendah, tapi hal itu justru tidak menjadi masalah berarti untuk masyarakat dikota ini. Di kota ini memang tidak ada gedung2 yang menjulang tinggi hingga menutup langit. mereka bisa dengan mudah membuka jendela kemudian mengobrol dengan tetangga.

Tidak ada lampu lalu lintas!! Tidak ada mobil yang ngebut bahkan mereka dengan suka rela memberikan jalan untuk mobil yang ingin belok. anehnya lagi, mereka lebih memilih berjalan kaki dari pada menyetir. Wajar bukan jika kota ini jauh dari polusi..?akan tetapi ada hal yang lebih menarik yang menjadi alasan kuat kenapa kota sinop ini menjadi kota paling bahagia.

Jawabannya adalah karna Karakter masyarakatnya yang luar biasa..

Masyarakat disini saling mengenal satu sama lain. Hebatnya..!! Meskipun akrab mereka tidak suka mencampuri urusan orang lain. Wanita yang berpakaian mini dan berjalan sendirian pada jam 3 pagi akan tetap aman dan tidak akan ada yang menggunjingnya.. Keren kan..?? Sifat masyarakat ini diduga menjadi warisan seorang filsuf yunani kuno bernama Diogenes yang sempat tinggal dikota ini di tahun 300 SM.

Karna memang Sinop terkenal sebagai kota kelahiran Diogenes. Beliau menjalani hidup a la pengemis hingga dijuluki dengan  "the synic" ( si sinis) kata itu diambil dari bahasa yunani kuno yang artinya "anjing". Beliau menjadi pelopor aliran Sinisme yang beranggapan jika hidup mewah tidak membawa pada kebahagiaan dan " hidup yang baik " menurutnya seseorang akan hidup bahagia jika menikmati apa yang dia miliki dan tidak memperdulikan apa yang tidak dia miliki.

Rupanya pemikiran tersebut bertahan hingga saat ini sehingga tidak ada ketimpangan sosial antara si kaya dan si miskin .pakaian yang mereka kenakan juga cenderung sama dan mereka semua sering berkumpul direstoran untuk melahap simit (roti bagel khas turki yang ditaburi biji wijen)  bentuk restorannya pun biasa2 saja tidak menunjukkan restoran yang hanya bisa dimasuki oleh orang berduit . Tidak ada yang mewah dan  juga tidak bobrok alias tidak layak pakai seperti yg sering kita lihat.

Hebatnya lagi...!!  Di kota ini ada masjid dan PUB (public house)  tempat minum umum bergaya inggris ,yang berdiri bersebelahan. Padahal pemerintah turkey telah mengeluarkan kebijakan penjualan alkohol harus berjarak minimal 100 meter dari masjid...selain itu masyarakat disini hanya bekerja 3 hari dlm seminggu selebih nya adalah weekend..kereen kan..??

Bikin kalian pingin pindah gk sih...?

Cukup disini ya guyss.. Nnti aku kisahkan tempat yg menarik lagi dan tentunya bersejarah..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline