Lihat ke Halaman Asli

Emi Noviani

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Balaraja

Patologis di Tubuh Birokrasi

Diperbarui: 3 November 2023   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Patologis identik dengan ilmu penyakit dibidang kedokteran, akan tetapi patologis yang satu ini analoginya di tubuh Birokrasi Pemerintahan dimana baik di pemerintahan pusat maupun pemerintah daerah. Patologis Birokrasi pemerintahan perlu diindentifikasi agar pemerintah mampu menghadapi tantangan dan intimidasi yang mungkin timbul baik yang bersifat politis, ekonomi, sosial budaya dan kultur.

Patologis birokrasi pemerintahan cenderung dengan penyelewengan wewenang dan jabatan dimana seorang pejabat birokrasi banyak menyalah gunakan kekuasaan yang diduduki serta prilaku yang menyimpang dari aturan - aturan.

Patologis birokrasi pemerintahan jika dibiarkan akan berkembang biak serta akan lahir dan tumbuh benih -benih patologis birokrasi yang baru yang akan sulit disembuhkan. Proses Patologis birokrasi di Indonesia bukan hal yang datang secara tiba-tiba akan tetapi sudah ada sejak lama dimana pelaku birokrasi sudah terbiasa untuk mendapatkan pelayanan terhadap masyarakat dan bukan pelaksana birokrat yang melayani masyarakat.

Patologi birokrasi erat kaitannya dengan Mal-Administrasi dimana perilaku aparat birokrasi dapat disogok, perilaku korup, perilaku yang tidak sensitif dengan lingkungan, tidak peduli serta arogan semua berkaitan dengan sumber daya manusia didalam birokrasi tersebut.

Ada 5 kelompok Patologis Birokrasi di pemrintahan yaitu :

  • Patologis yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat dilingkungan birokrasi, seperti : penyalagunaan wewenang dan jabatan, menerima suap, arogansi dan intimidasi serta nepotisme
  • Patologis yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan para pelaksana birokrasi karena tidak produktif, rasa berpuas diri, ketidak telitian serta ketidak cekatan dalam bekerja
  • Patologis yang disebabkan karena tindakan para anggota birokrasi yang melanggar norma-norma hukum dan peraturan yang berlaku seperti : menerima suap, korupsi, ketidak jujuran serta markup anggaran.
  • Patologis akibat dari perilaku para birokrat yang bersifat disfungsional antara lain : bertindak semena -mena, diskriminatif, konsipirasi serta tidak disiplin.
  • Patologis akibat situasi lingkungan kerja seperti beban kerja berlebihan atau tidak seimbang, kondisi kerja yang kurang kondusif, motivasi tidak tepat serta eksploitasi bawahan.

Untuk menghilangkan citra buruk akibat Patologis Birokrasi dimasyarakat dengan mengurangin campur tangan pelaku birokrasi diberbagai kegiatan masyarakat, dilakukan peningkatan pengawasan sosial pelaku birokrat agar mengurangi penyimpangan oleh anggota birokrasi serta merubah minset SDM birokrasi menuju Good Governance dan mengharuskan para pejabat tinggi birokrasi membuat pernyataan kekayaan pada waktu mulai   menjabat serta diawasi peningkatan kekayaan secara signifikan oleh pihak yang berwenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline