Lihat ke Halaman Asli

Mahendra

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Bangun Cinta Rupiah dengan Cerpen dalam Konteks Fungsi dan Tujuan APBN

Diperbarui: 15 Desember 2024   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fungsi APBN. Dokumen Pribadi


Saat ini kita berada di akhir tahun dan Pemerintah akan mengacu pada UU APBN 2025. Sebagian kita tentulah membuat dan punya buku catatan pendapatan dan belanja pribadi atau keluarga. Sehingga ini penting bagi setiap warga untuk memahami tujuan dan fungsi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan mengevaluasi program-program pemerintah. Sebagain orang tidak suka tayangan dengan durasi yang panjang dan sebagian lainnya tidak suka membaca Novel berates-ratus halaman. Maka menjadilah peluang yang besar yaitu upaya memberikan kesadaran kepada siapa saja melalui film pendek maupun cerita pendek. Naskah Cerpen ini saya buat lebih rumit dan lebih panjang dialognya, dan tidak semua bagian dan tokohnya dimuat dalam filmnya (Youtube). Selamat memahami, siapkan pertanyaan untuk refleksi (melalui kolom komentar Kompasiana)!

Bulan Desember  akan mendekati akhirnya. Berarti tahun akan berganti pula.  Dua Nol Dua Empat berubah Dua Nol Dua Lima.  Kadang lupa para insan mulia.  APBN juga berganti jumlahnya. Uang kita pada ke mana? Mari, fungsi dan tujuan APBN dibuka! Isinya pertumbuhan dan pembangunan warga. Perlu lah kita menyadar diri dara perjaka dewasa. Sebatas apa pengetahuan uang se-bentala dan se-Indonesia. Rupiah Indoensia punya sejarahnya. Ia bersama perjalanan bank zaman Hindia Belanda. Arti uang kuno dengan sekarang telah berbeda. Kita ikut sistem se-bentala. Sulit menjadi asing di tengah kemajuan teknologi Semesta, Terperangkap kita dalam ketidakadilan. Kertas katanya uang berangka. Ditukar cindai mana adilnya?  Loka dunia memang candradimuka. Sarana uji juga coba. Tapi ada binar dari Sang Pelita. Solusinya aset fakta penuh harga. Jiwa, pikiran, jasad, anak keturunan, tanah, emas, properti dan harta lainnya. Cintakan uang rupiah secukupnya! Utamakan ia dari dolar Amerika! Karena aslinya ia kertas saja. Kita menganggapnya berharga. Sesuailah kesepakatan se-bentala. Perubahan sistem bisa saja, kapan saja. Terpulang pada perjanjian bersama. Inilah juga peran sekolah agar hati dan kesadaran pada terbuka.

Di suatu halaman SMA Islam Terpadu Permata Hati Merangin, 9 September 2024. Pelita menghangatkan sebentangan rumputan hijau dan sejumah pepohonan. Tibalah cakap beberapa murid. Tampaknya ada bahasan serius.

Ariiq       : "Pawas.. Alif... kamu ngapain?"

Pawas   : "Ini kita lagi baca-baca RAB Badan Eksekutif Siswa (di sekolah lain, OSIS)!"

Ariiq       : "RAB itu apa Was?"

Alif         : "Ini lihat judulnyo!"

Ariiq       : "Oh Rancangan Anggaran Belanja."

Pawas   : "Eh Ariiq kamu kan Menteri Departemen Agama di BES (OSIS), apa usul program kamu dan berapa duitnyo?"

Ariiq       : "Sama lah kayak tahun lalu programnya."

Robi       : "Ah Gak kreatif!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline