Uang: PKS HANCUR (Bag. 1)

Teks persuasif sangat kental sebelum maupun pasca PILEG dan PILPRES 2014 (dalam dimensi dunia maya maupun nyata). Seperti perang dua kubu aja.

Apa itu teks persuasif? Van Luxemburg et al. (1992: 96) pernah bilang, “Teks persuasif mempengaruhi pendapat, perasaan, dan perbuatan pembaca. Dalam dunia iklan, pendidikan, pengajaran, dan pers opini, teks-teks persuasif hampir setiap hari kita jumpai.”

Kali ini kita akan membahas sesuatu yang ringan. Gak berat, karena sambil nyanyi kita.

Seperti dipublikasikan Republika,tujuh materi gugatan Prabowo dkk gak dikabulkan MK. Apa yang terjadi jika Jokowi jadi Presiden? Apa yang terjadi dengan PKS? PKS HANCUR. Apakah hancur itu berarti HANCUR lebur? Kata penjual gorengan (tahu,tempe, dan lain-lain) yang pernah saya jumpai di tepi jalan dia bilang “Ah gak ngaruh nak milih Prabowo, nak milih Jokowi, kami dari dulu kayak gini-gini lah terus.” Boleh-boleh aja beropini seperti itu, kan dia punya pandangan berdasarkan informasi yang ia miliki.

Kata “HANCUR” diulang-ulang diucap sampe 100 kali secara cepat rasanya gak da arti. Maka cukup sekali sajalah.

1.1. H

H itu Hidup. PKS pernah dibom dari udara, darat, laut, tapi tetap hidup. Ada 4 tujuan utama propaganda menurut Lasswell dalam bukunya Severin & Tankard(2009: 129). Sehingga tumbuhlah kebencian terhadap PKS, sementara parpol lain berpadu atau bekerjasama dengan pihak-pihak yang netral, danturunlah semangat PKS. Tapi PKS tetap hidup.

Ada nyanyian:

Matahari menyinari seisi bumi..

Seperti engkau menyinari roh di dalam jasadku ini...

Selamanya seperti hujan kau basahi jiwa yang kering...

Hidup ini indah... bila aku selalu...

Ada di sisi mu setiap waktu...

Bagi PKS hidup itu Indah. Eee.. kabarnya PKS lovers dan PKS haters sama-sama cari perhatian aja tu. Terserah lah, yang penting niat baik pasti beda dengan niat yang gak baik, terlihat dari dampaknya (mencinta ato membenci).

2.2. A

A itu Antik. Huruf PKS coba dimasukkan ke kotak search GOOGLE jumlah result-nya (hasil penelusuran) lebih banyak ketimbang PDIP dan GOLKAR lho. Bahkan mau menyaingi result-nya KAKA (pemain sepakbola populer). Itu saya cek malam (19/08/14, 20/08/14 dan 21/08/14) menjelang jam 12. Saya gak tau apa tafsir dari fakta itu. Barangkali PKS emang banyak dibicarain orang-orang. Itu mirip barang antik.

PKS cuma sekadar mirip barang antik, bukan sama dengan barang antik karena PKS tidak diperjual-belikan. PKS hanya manifestasi dan keturunan kekuatan kreatif. Sedang kekuatan kreatif sudah ada sejak zamannya nabi Adam.

Kalo benar umur sejarah bumi ±4,6 milyar tahun dan sejarah manusia ±2 juta tahun maka tentu kekuatan kreatif itu udah terlalu tua apalagi habitatnya. Kekuatan kreatif seperti lidah, kadang merasakan pahit dan manis. Jadi kita selalu bisa memilih di antara keduanya sebagaimana memilih kejahatan atau kebaikan.

Ada nyanyian, tapi saya bingung nyanyian apa ya?

3.3. N

N itu Nyaman. PKS tetap berusaha nyaman tu meski digempur, program sosial-ekonomi tetap jalan. Nyaris merata di seluruh provinsi Indonesia. Ada sebagian yang gak terekspos oleh media. Kalo semua peristiwa ditampilkan Dewan Redaksi bisa kewalahan sebab waktu yang tersedia untuk penerbitan dengan jumlah berita yang masuk tidak sebanding. Waktu sedikit sementara total berita sangat banyak.

4.4. C

C itu Cinta. PKS akrab dengan cinta... Emang ada satu, dua atau beberapa orang yang kadang bikin rusuh.. yah itu kan watak orang.. Emang udah diilhami berbeda-beda.. yang penting PKS adalah kapal besar. Nanti kan saya nyanyikan lagu Kapal Angkasa. Tapi ntar dulu,, PKS akrab dengan tanda cinta. Ada nyanyian ni:

Tujuh kata cinta yang kau ucap..

Kini masih selalu ku teringat..

Setia; Kasih; Sayang; Rindu; Percaya; Jujur; dan Sehati..

Wajar PKS tetap bergaul dengan masyarakat.

5.5. U

U itu untung. Untung banyak definisinya. Kadang salah definisi, untung itu orang pelit, untung itu gak mau rugi.. Untung di sini maksudnya PKS beruntung tetap populer baik sosio-politik lagi adem-ayem, panas, dingin, maupun hangat. Dalam teori propaganda, sebenarnya kita sengaja maupun tak sengaja ikut bagian dalam mempropagandakan PKS, baik bingkai positif maupun negatif. Menurut pikiran Combs & Nimmo (1994: 7-8) propaganda tidak selalu langsung dan tidak selalu jelas. Propaganda telah menjadi suatu bentuk komunikasi yang tidak mungkin terlepas dari proses komunikasi social dalam lingkungan masyarakat modern.

Jadi hati-hati kalo nulis artikel tentang PKS.. Sekalipun bernada kritik, menghujat, memuji , secara gak langsung kita sedang mempropagandakan PKS populer.Makanya mendingan menulis hal-hal yang berbingkai positif. Kata Ibrahim Elfiky (2009:9) dalam bukunya Terapi Berpikir Positif, kita akan terpengaruh dengan apa yang kita tonton, seperti tontonan propaganda.

Sebenarnya untung mencakup segala kecukupan spiritual, kesehatan, finansial dan wawasan.

6.6. R

R itu Rame. E..e.. maksud saya Ramai. Ramai seperti buah Rambai ato ada yang bilang Rambe. Tau kan buah Rambe itu buah mejemuk, bukan tunggal? Satu tangkainya banyak bunga yang kemudian menjadi lah buah. Rambe memiliki dua sisi (rata-rata buah lain jug a begini ya ternyata hhhehe): daging buahnya manis, dan bijinya pahit. PKS biasa hadapi manisnya kritik dan pahitnya pujian. Eh.. lebay.. Jadi gini aja dah, PKS berusaha tetap sabar tatkala dunia terasa pahit, bersyukur tatkala dunia lagi manis. Eh perasaan amsal buah Rambe ni gak cocok ya?

Ya deh perbaiki sekali lagi. Jadi PKS bisa aja bertindak benar, itu manis. PKS bisa juga bertindak salah ato keliru itu pahit. PKS bukan malaikat. PKS juga bagian dari DNA Indonesia. Mau diusir dari tanah air pun DNA-nya tetap DNA Indonesia. Kan PKS gak merasa ingin jadi superpower, tapi ingin jadi bagian PERADABAN DUNIA.

Saya jadi teringat tujuan kurikulum 2013 ni: Mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan PERADABAN DUNIA.

Sebenarnya istilah rame itu kayak “gak da lu gak rame!”Jadi PKS itu punya sesuatu, punya gaya khas yakni bersastra, makanya jadi rame. Max Eastman dalam buku Rene Wellek & Austin Warren (1995:30) pernah bilang, “kebenaran dalam karya sastra sama dengan kebenaran di luarkarya sastra.” Demikianlah sastra gak boleh dikesampingkan.

Tadi saya janji nyanyi:

Masa depan semua mari kita bangun..

La La La La La La bernyanyi bersama..

Kita hidup di bumi ini.. Masa depan dengan kapal angkasa..

Mari kita banyak-banyak berimpian..

Menyanyikan satu-satu kita wujudkan..

Bagaimana masa depan uang? Nantikan kejutan selanjutnya di bagian kedua! By the way gimana kabar musim di sudut sana? (Kalo di sini, sudut Bangko [Kab. Merangin, Prop. Jambi], lagi sering hujan).

Bersambung ...