Lihat ke Halaman Asli

Mahendra

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

UU Pilkada: Kenapa Kamu Benci Aku?

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lets Go!

[caption id="" align="aligncenter" width="265" caption="Let's Go!"][/caption]

Ada seruan: “Pilkada tak langsung harus minta tanggapan rakyatnya!”

DPRD nguras pikir untuk milih Leader tanpa mengabaikan respon rakyat..

Yaps opsi yang bagus.. maybe..

So, rakyat tetep partisipatif .. mo langsung kek.. mo tak langsung kek..

Kamu bilang pilkada langsung gak lepas dari transaksional money?

Pilkada tak langsung bikin money politic berkibar akbar?

Emangnya kamu idup gak pake transaksional?

Kamu lahir berawal dari pernikahan..

Kamu mo nikah pasti ada dialog...

Kucing mo nikah juga pake dialog...

Dialog itu idem dengan transaksional..

Transaksional itu boleh negatif boleh pula positif bro/siste...

Tapi, ia itu alami..

Naturally!!

Sekarang yang kamu tuju adalah perilaku..

So let’s we go! ...

Change our affective!

Excellent affective: Often giving to everybody..

Mikir terus berkorban!..[eh ntar lagi hari raya Qurban, Selamat&Salam]

Terus beri kebaikan!..

Semua saling nasehatin! [kritis]

Mo dicoba lagi pilkada tak langsung?

Yah terserah bung...

Next we will look .. bahwa ada dua propaganda:

Propaganda pilkada langsung..

Propaganda pilkada tak langsung..

"Selamat ber-ria-ria-propaganda."

Yang penting dapetin hikmah:

"Kamu bernilai karena kamu memberi"

"Apa yang udah kamu beri buat negara?"

"Adakah mencerdasakan kehidupan bangsa?"

Neh endnote: "Selamat kamu ber-ria-ria-propaganda."

"Dan yang penting aku menolak riba"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline