Lihat ke Halaman Asli

Mahendra

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Uang: PKS Hancur (Bag. 6)

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meningkatkan Kelajuan Meski Massa Kecil (Doc. Pri.)

Perhatikan problem berikut! Jika ASmemiliki massa 500 kg bergerak dengan kelajuan 20 m/s². Berapakah kelajuan Indonesia yang massanya lebih kecil dari AS yaitu 100 kg agar dapat menyamai energi kinetik AS? Apa solusinya? Perhatikan berikut ini!

[caption id="" align="alignnone" width="282" caption="Meningkatkan Kelajuan Meski Massa Kecil (Doc. Pri.)"][/caption]

Hal di atas sekadar memaparkan problem dan solusi. Nah, dalam skala internal, eksekutif harus punya kelajuan (kecepatan) yang tinggi untuk mengimbangi massa (kilogram) legislatif yang besar. Sebagaimana pula dalam skala eksternal pemimpin harus memahami bahwa ia secara pribadi adalah partikel sekaligus gelombang.

Partikel dikaitkan denganmassa (kilogram). Gerakkanlah banyak orang dengan massa (kilogram) dan kelajuanmu (m/s²). Kalau AS memiliki massa lebih besar, seharusnya Indonesia meningkatkan kelajuan (kecepatan). Kalau tidak, Indonesia bisa terpelanting jika beradu dengan AS. AS sangat berpengaruh dengan Dolarnya. seharusnya, paling tidak, energi kinetik Indonesia sama dengan AS.

Gelombang dikaitkan dengan refleksi, absorpsi, dan transmisi. Sebagian rakyat mengembalikanenergi pimpinannya. Itu penolakan. Sebagian rakyat menerima energi pimpinannya. Itu penerimaan. Sebagian rakyatmenularkan energi pimpinannya kepada yang lain. Itu pemimpin dan rakyat yang tangguh lagi berani.

Mau yang mana? Refleksi, absorpsi, atau transmisi?

Wahai pemimpinku, engkau harus ingat kata kaum neoklasik, uang adalah “pakaian” yang menyembunyikan kegiatan ekonomi yang “nyata”. Uang diciptakan setelah perkembangan pasar.

Maksudnya uang hanya sekadar alat yang digunakan untuk kesewenang-wenangan, sekadar digunakan sebagai alat tukar untuk memfasilitasi perdagangan, mengurangi biaya transaksi, dan menghilangkan ketidaknyamanan barter. Sementara hakikat uang sebagai harta adalah bias. Uang fiat: harta gak nyata. Dolar adalah harta? Bukan harta.

Bersambung… read more:

Bg. 5

Bg. 4

Bg. 3

Bg. 2

Hakikat Harta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline