Lihat ke Halaman Asli

Mahendra

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Wow... 3 Siswa Ini Tertimpa Duren

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 Siswa Dapat Duren Gratis (dari kiri:Wisnu, Arryoro, dan Michael)

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="3 Siswa Dapat Duren Gratis (dari kiri:Wisnu, Arryoro, dan Michael)"][/caption]

Tiga remaja ditemui di Ganesha Operation, Lembaga Bimbingan Belajar, Merangin, mengaku mendapat Duren ( gratis) tanpa biaya, di lokasi yang tak jauh dari Kantor DPRD Kabupaten Merangin, Prop Jambi. Mereka, adalah Michael, Arryoro, dan Wisnu siswa kelas 2 SMP. Mereka menunggu sejak jam 17.00 WIB hari ini (11/12/14) sambil menunggu pengajar matematika datang ke Ganesha Operation.

Menurut keterangan mereka, ada 8 orang menunggu duren jatuh, kadang sambil duduk. Mereka beruntung mendapat duren dengan kesabaran . Sedang orang lain belum juga dapat duren, atau belum ada duren yang jatuh ketika ditunggui.

“Kawan hampir saja pulang, tapi aku masih bertahan, kubuat api untuk mengusir nyamuk” ujar Michael disambut tawa oleh Wisnu yang tangannya masih terasa gatal karena digigit nyamuk. Mereka menunggu sampai menjelang waktu Maghrib. Kesabaran mereka membuahkan hasil, mereka ditimpa sebuah duren dari pohonnya.

Michael yang paling sabar di antara mereka, ternyata bukan anak Pramuka. Dia yang punya ide membuat api untuk mengusir nyamuk. Dia juga yang menguatkan temannya untuk bersabar. “Akhirnya kami dapat duren” kata Michael. Mereka dapat duren sekita jam 06.30 WIB.

Hari Selasa yang lalu mereka juga menunggu duren jatuh. Uniknya ,mereka baru datang bertiga, buah duren langsung jatuh. “Kami baru nginjakkan kaki , duren (u)dah jatuh” ujar Arryoro sambil senyum sumringah. Ternyata mereka punya sejarah keberuntungan kalau menunggu buah duren jatuh dan tanpa berakibat luka fisik.

Ditanya siapa pemilik pohon, mereka mengatakan bahwa tidak ada yang memiliki karena ada di lahan umum. “Bahasa di sini, namanya ngadang,” ujar Michael menjelaskan kegiatan menunggu atau menghadang duren. “Asalnya dari kata menghadang,” tambah Michael.

Setelah ngadang mereka kembali ke Ganesha Operation untuk diskusi materi matematika dengan pengajarnya yang sudah tiba. besok mereka akan menghadapi Ujian Akhir Semester di sekolahnya, SMP N 4 Merangin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline