Lihat ke Halaman Asli

Mahendra

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Kasihnya Lebih Dulu dari Lahirku

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasihnya Lebih Dulu dari Lahirku (image source: ianadventures.files.wordpress.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="385" caption="Kasihnya Lebih Dulu dari Lahirku (image source: ianadventures.files.wordpress.com)"][/caption]

Ibu tanya lebih dulu, kabarku.

Aku sering telat tanya,

Lagi-lagi, Ia lebih dulu.

Ibu kukasih lemari.

Ia tak mau,

Ternyata cuma malu,

Begitu laras kasihnya,

Itu didiknya, tentang kasih,

Kelak ia tetap anggun dengan, ia.

Dulu, ia tegur aku nge-game kemalaman,

Aku bentak,

Ia menangis,

Parahnya aku, kok begitu,

Pun aku menangis,

Ia hadir dengan laras maafnya.

Maka terimalah lemari ini,

Aku tak bermaksud membayar kasihmu,

Kerana kasihmu lebih dulu,

Lebih dulu dari lahirku,

Kerana aku lebih banyak keliru,

Salah paham aku tentang,

tanyamu,

pintamu,

harapmu.

Maka aku kenalkan dirimu ibu kepada teman dan bosku,

Bahwa aku riang punya ibu sepertimu,

Dan harus tahu, aku tak malu mengenalkanmu.

Ibu, dirimu mengingatkanku kepada-Nya,

Meski ibu tak sengaja,

Meski ibu sengaja,

Dan ternyata HARI IBU itu, setiap hari.

By: Mahendra@Bangko, Merangin, Prov. Jambi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline