Lihat ke Halaman Asli

Mahendra

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Memuliakan Ulama, Bukan Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GBR (statik.tempo.co)

[caption id="" align="aligncenter" width="434" caption="GBR (statik.tempo.co)"][/caption]

REPORTASE JUM’AT 13 FEBRUARI 2015 @BANGKO

Penulis sholat di Masjid Baiturrahmah, di belakang Rina Minimarket, Khatib, Drs. Yusuf Basri menyampaikan khutbahnya tentang “Memuliakan ulama, dan larangan menjauhinya”.

Ulama ibarat lampu yang menerangi hati dan pikiran yang gelap penuh dosa. Berkat perjuangan ulama orang bisa terhindar dari kesalahan dan dapat meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Mereka yang kuat menguasai yg lemah. Mereka yang kaya menguasai yang miskin. Tidak peduli kemanusiaan. Itu semua bisa terjadi jika tanpa bimbingan dari ulama.

Ulama itu pewaris nabi, bahkan ikan di laut memintakan ampunan kepada para ulama.

Khatib menambahkan, “Ilmu dan teladan lah yang diwariskan para ulama kepada kita, maka hendaknya kita menghargai ilmu.”

Khatib mengajak, “Maka kita harus memuliakan ulama, sebab ulama pendidik umat ke jalan yang benar. Ketika memuliakan ulama maka kita memuliakan Nabi, kemudian artinya kita memuliakan Allah.”

Setidaknya, dengan menghargai ilmu kita pun menjadi mulia di antara makhluk Allah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline