Dua tahun lalu, tepatnya pada tahun 2020, situs Microsoft resmi merilis daftar negara dengan netizen paling tidak sopan, dan Indonesia menjadi bagian dari salah satu negara yang ada di daftar ini. Indonesia masuk ke peringkat keempat dalam daftar ini, sehingga membuat Indonesia menjadi negara dengan netizen yang paling tidak sopan di Asia Tenggara. Miris, padahal jauh sebelum Microsoft merilis daftar ini, Indonesia pernah dikenal sebagai negara yang paling ramah di dunia.
Namun, bukannya merefleksikan kenapa Indonesia bisa masuk ke daftar ini, netizen Indonesia malah berbondong-bondong menghujat Microsoft di kolom komentar sosial media mereka, sehingga pihak Microsoft sempat menutup kolom komentar sosial media mereka karena spam yang dilakukan oleh netizen Indonesia. Hal ini malah menjadikan bukti bahwa daftar yang dirilis Microsoft adalah benar Indonesia merupakan salah satu negara yang paling tidak sopan di dunia.
Komentar Netizen Indonesia / @microsoft via Instagram
Tidak berhenti disitu, hal ini mulai naik lagi saat putra Ridwan Kamil, Alm. Eril tenggelam di Sungai Aare, Swiss. Netizen Indonesia ramai memberikan ulasan buruk di kolom review google maps Sungai Aare hingga menjadi viral dan menjadi sorotan media Swiss. Hal ini membuat netizen Indonesia terlihat lebih buruk lagi di mata dunia dan membuat Indonesia tetap dipandang sebagai negara dengan netizen yang paling tidak sopan di dunia.
Ulasan Netizen Indonesia / Google Maps, Sungai Aare
Selain dua kasus diatas, kita juga sering menemui kasus pengguna sosial media dari Indonesia yang tidak mematuhi aturan yang ada di suatu komunitas sosial media. Banyak sekali netizen dari Indonesia yang masih menggunakan bahasanya sendiri saat bersosial media di komunitas global, yang notabenenya diwajibkan untuk menggunakan bahasa Inggris, tidak sedikit juga bahkan menggunakan kata-kata kasar dari Indonesia.
Oleh sebab itu, kita sebagai warga Indonesia sebaiknya lebih bijak saat menggunakan sosial media. Kita juga harus mengikuti norma-norma dalam menggunakan sosial media, seperti tidak menggunakan kata-kata kasar dan provokatif, memposting pornografi ataupun SARA, dan hal-hal lain yang membuat kita terlihat buruk di mata pengguna sosial media lain.
