Ketika saya mencoba menuliskan kesan bagaimana busway beroperasi selama ini melalui tulisan saya yang berjudul, "LRT (sepertinya) Lebih Baik Daripada Busway," saya menemukan suatu info yang penting menurut saya. Komen yang saya terima dari salah satu kompasianer, Pak Sjarifuddin Josuf, membuat saya langsung mengetik "Bogota Busway" di kolom pencarian Google. Benar, saya menemukan sejumlah artikel terkait hal itu, karena pada saat saya membuat artikel sebelumnya dengan hanya mengetik "busway" yang keluar hanya artikel busway TransJakarta. Untuk hal ini, saya berterima kasih kepada Pak Sjarifuddin untuk komennya. Saya baru tahu bahwa busway TransJakarta mencontoh konsep BRT (Bus Rapid Transit) TransMilenio di Bogota! Sepertinya, saya cukup terlambat untuk mengetahui info ini. Walaupun telat, saya berusaha untuk tetap memberitakannya, karena mungkin saja ada orang lain yang telat seperti saya. Paling tidak sedikit bermanfaat, walaupun hanya seujung kuku. BRT TransMilenio di Bogota, yang merupakan ibukota Kolombia, telah dimulai sejak tahun 2001 (lihat http://www.lightrailnow.org/myths/m_bog_2009-09a.htm). Lebih cepat 3 tahun dibandingkan keberadaan busway TransJakarta. Lebih baik juga kondisinya. Berikut beberapa gambar yang saya temukan di http://sawanganbaru.co.cc/index.php/latest/joomla-community-portal.html. Kiranya dapat memberikan sedikit gambaran bagaimana kondisi dan letak perbedaannya.
Bisa membedakan kondisi keduanya? Saya bisa melihat jelas. Lebih tertata rapi, infrastruktur terlihat kokoh dan informatif, dan lebih bersih kondisinya. Lebih baik dari TransJakarta, saya pikir. Saya yang minim pengetahuan di bidang transportasi atau tata kota ini, berpikir di mana letak kesalahan Pemda DKI dalam mengaplikasikan busway ini. Apa ketidaktegasan pemda dalam mensterilkan jalur busway, atau manajemen yang katanya memang masih dalam pembenahan, atau ada hal lainnya. Saya punya keinginan untuk mendokumentasikan keadaan busway terkini, yang sungguh tidak terurus. Tidak berfungsi atau dimatikannya sistem informasi (audio) di sejumlah bus, pintu bus yang terkadang macet, hingga halte yang rata-rata tidak terurus kebersihannya. Jadi, salah siapa ini, apakah masyarakat yang memang belum siap secara sosbud dan ekonomi untuk menerima keberadaan busway, atau pemerintah yang memang terburu-buru mengaplikasikannya tanpa lebih lama mengkaji segala aspek yang terkait? 11:41 30/08/2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H