Tepat saat saya sampai Pontianak setelah berlibur satu minggu di Jakarta, saya diajak teman sekost saya untuk bermain ke Singkawang. Tanpa ragu, saya menerima ajakan mereka. Saat itu kami berjumlah 16 orang. Kata teman saya yang asli orang Pontianak jarak kota Pontianak – Singkawang memakan waktu kurang lebih 3-4 jam.
Setelah kami selesai membereskan barang bawaan kami dan setelah kami solat zuhur, kami siap untuk berangkat. Kami berangkat pukul 12.00 WIB. Saat itu kami memakai kendaraan mobil 1 dan 4 motor. Sebelumnya kami menuju pom bensin terkedat untuk mengisi bensin dan.
Saat perjalanan tidak ada macet sama sekali karena memang tidak musim liburan. Saat perjalan kami memjumpai banyak jembatan. Saat itu ada jembatan yang kondisinya bagus tetapi juga ada jembatan yang kondisinnya masih dalam perbaikan. Kami pun terpaksa mengantre untuk melewati jembatan itu. Untungnya saja ada warga yang dengan murah hati mau mengatur lalu lintas jembatan.
[caption caption="perjalanan menuju singkawang"][/caption]
Setelah setengah perjalan kami lewati, ban motor teman saya bocor. Kami semua panik karena jalanan sepi dan tidak ada bengkel motor. Kemudian salah satu teman saya mencari took ban, semetara kami menunggu motor yang ban bocor ini. Setelah mendapat toko ban, kami menuju kesana.
Sembari ban motor diganti, kami makan di warung pinggir jalan. Saya terkejut bahwa ternyata yang menjual makan itu orang Banyuwangi. Saya berpikir “ko bisa orang Banyuwangi jualan disini, karena ini Kalimantan hampir pelosok”. Setelah ban motor selesai dipasang dan kami selesai makan, kami melanjutkan perjalanan menuju Singkawang. Tepat pukul 16.00 WIB kami sampai Patai Kura-Kura. Sebenarnya itu belum sampai di Singkawang kotanya karena waktu semakin sore dan kami memutuskan ke Pantai Kura – Kura saja.
Kami begitu senang karena setelah perjalan yang begitu jauh dan kami dapat melihat pantai yang indah. Serasa pantai milik sendiri karena saat itu sedang sepi. Sayangnya kami tidak menjumpai sunset karena saat itu sedang mendung, tapi kita tidak membuang waktu untuk menikmati keindahan pantai ini dengan cara berfoto-foto.
Setelah kami puas menikmati keindahan Pantai Kura-Kura, kami begegas pulang ke kosan pada puku 18.00 WIB. Sebelum kami pulang, kami mampir ke masjid untuk menjalankan solat magrib. Setengah perjalan pulang telah terlampaui dan kami mulai merasa lapar sehingga kami memutuskan untuk makan di Mempawah. Lokasi tersebut dekat dengan terminal Mempawah. Kebetulan disana terkumpul banyak rumah makan. Makanannya saat bervariasi, mulai dari pecel ayam, pecel lele, nasi goreng, sate ayam, sate kambing, dll. Harganya juga tidak begitu mahal, nasi goreng dipatok harga Rp.12.000, pecel ayam Rp.17.000, dan es teh manis Rp.3.000.
Setelah kami puas makan dan merasa kenyang, kami segera melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan pulang kami hampir kesasar karena kami berpisah dengan rombangan, tapi salah satu teman saya bertanya kepada penduduk sekitar dan akhirnya kami kembali kejalan yang benar. Setelah beberapa saat jalan, kami bertemu dengan rombangan lainnya. Karena saya sudah merasa lelah dan kenyang, saya memutuskan untuk tidur. Pukul 23.00 WIB kami sampai di kosan dengan selamat.
Hari itu merupakan hari yang menyenangkan karena saya jadi tahu bahwa Kalimantan Barat itu indah dan memiliki banyak pantai. Serta, menjadi pengalaman saya yang pertama untuk menyusuri jalan di Kalimantan Barat yang katanya banyak jalan yang rusak. Dan jangan sekali-kali kalian memandang rendah Kalimantan Barat yang katanya terlalu banyak misteri padahal ternyata menyimpan banyak keindahan alam yang luar biasa, serta jangan pernah takut berkunjung ketempat baru di Indonesia. karena siapa lagi yang akan mengenalkan Indonesia ke Luar Negeri kalau bukan kita?. Sebenarnya masih banyak lagi lokasi yang saya ingin kunjungin lagi. Semoga saja saya dan teman-teman saya diberikan kesempatan untu berlibur lagi...
[caption caption="sesaat kami sampai pantai"]
[/caption]