Di pekan 15 Liga Premier Inggris, Jose Mourinho kembali ke Old Trafford.Inilah kali pertama The Special One come back ke mantan klubnya itu dengan jas manajer. Memang bukan manajer Setan Merah tapi memimpin skuad London Utara : Tottenham Hotspur.
Mou datang ke Old Trafford dengan kepala tegak. Menggantikan Pochettino, dia berhasil mengembalikan spirit kemenangan Harry Kane dan kawan-kawan. Tangan Mou memang dingin, pasca mengambil alih peran Pochettino, The Lily Whites selalu menang.
Setelah menang 3-2 di laga debut kontra West Ham United. Spurs di tangan Mou juga menang atas Olympiacos (4-2), dan Bournemouth (3-2). Tiga kemenangan beruntun yang sulit diraih Delle Ali CS di saat senjakala Pochettino.
Tiga kemenangan beruntun tentu membuat semangat Mou dan skuadnya membubung tinggi. Apalagi sang lawan Manchester United masih tidak konsisten. Sangat sulit meraih tiga angka. Dan lebih sering berakhir seri setelah unggul lebih dulu di awal laga.
Selain misi tim, Mou tentu punya misi pribadi. Apalagi jika bukan memuaskan egonya. Mengalahkan mantan tim yang memecatnya di tengah jalan.
Bukan kebetulan pula, pemecatan terjadi di bulan Desember. Tepatnya 16 Desember 2018. Atau beberapa hari pasca United dipermalukan Liverpool di Anfield.
Ke Old Trafford, Mou juga ingin membuktikan dia tetap lebih baik dari seorang Ole Gunnar Solksjaer. Mantan bintang Setan Merah yang sebetulnya belum pernah meraih titel bergengsi sejak beralih profesi sebagai manajer.
Ego pribadi dan spirit tim yang sedang melambung di atas awan, pastinya membuat Spurs optimistis meraih tiga angka di Old Trafford. Markas Setan Merah yang makin tidak angker, bahkan kerap menghasilkan kemenangan bagi tim-tim gurem.
Tapi bola memang bulat. Sepakbola adalah seni ketakterdugaan. Dan itulah yang membuat olah raga ini digemari dan jadi candu banyak makhluk di bumi.
Dari catatan statistik situs Livescore, kedua tim bermain sama agresif. Sama-sama memiliki possesion 50 persen. Tapi Spurs unggul di shots on target 6 berbanding 5 dan shots off target 4 banding 1.
Tapi Marcus Rashford jadi pembeda. Pemain penuh talenta yang kadang angin-anginan tajamnya itu, justru membawa United unggul saat laga baru berjalan 6 menit. Berlari kencang dan menuntaskan bola dengan sepakan keras membuat bola dari kakinya lebih cepat dari gerak kiper Spurs Gazzaniga. Skor 1-0 untuk United pun tercipta.