[caption id="attachment_362820" align="alignnone" width="600" caption="TELEUNBOXING - Kompasianers menyimak Riana Dewie hangouters Yogya yang memberikan penilaiannya terhadap Samsung S6."][/caption]
PROYEKTOR memantulkan gambar dua dimensi ke dinding studio Kompasiana, di Kantor Kompas Gramedia, Lantai 6, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Jumat (24/4/2015) kemarin. Satu unit camcorder tegak berdiri di atas tripod di satu sudutnya. Beberapa kursi ala kampus tersusun rapi di depan mixer audio.
“Selamat malam Mbak Riana, anda mendengar suara saya? Jika mendengar tolong dekatkan tangan ke muka,” kata seorang teknisi yang sibuk mempersiapkan suksesnya gelaran Unboxing Samsung Galaxy S6 & S6 Edge. Bulir keringat satu dua mulai menghiasi wajahnya. Dingin udara yang tersembur dari air conditioner seolah tak mampu menyembunyikan dag dig dig si teknisi ini.
Teknisi itu wajar jantungan, karena Kompasiana Nangkring Unboxing Samsung Galaxy S6 & S6 Edge dikemas tidak biasa. Berbeda dari unboxing-unboxing sebelumnya, kali ini produk Samsung S6 yang membuat dunia berdecak kagum itu akan dibedah secara teleconference. Ponsel Samsung S6 dan S6 Edge dibedah Editor Kompas Tekno Wicak Hidayat dan Mas Eri dari Samsung Indonesia di Central Park, sementara 25 Kompasianer dan hangouters dari beberapa kota “membedah” dari jarak jauh dengan dipandu presenter Kompas TV Cherry.
Nah, Mbak Riana yang dipanggil-panggil sang teknisi di atas adalah salah seorang hangouters yang akan nimbrung dari Yogyakarta. Selain Riana Dewie (begitu nama lengkap mbak yang manis ayu ini.red) ada Eddy Roesdiono, Mahendra, Misas Muclas dan Abimosaurus. Dua hangouters pertama tentunya lebih beruntung di banding peserta tele-unboxing petang itu. Karena mereka sudah test drive Samsung S6 sepuasnya langsung di Singapura, sebagai hadiah memenangkan blog contest Kompasiana awal April silam.
Meski teleconference unboxing sempat molor dari jadwal sekitar 15 menitan, namun menurut saya tetap tidak melunturkan pesona ponsel super premium lansiran pabrikan Korea Selatan itu. Bahkan godaan Samsung S6 semakin hebat, meskipun bendanya hanya samar-samar tergambar ke dinding Kompasiana. Penulis sadar sepenuhnya, tidak bisa berharap banyak dari kualitas audiovideo hasil streamingan yang patah-patah itu. Tapi sekali lagi, semua itu tidak mengurangi rasa ingin tahu dan penasaran penulis pada Samsung S6 yang harga pre ordernya di atas Rp 11 jutaan. “Walau darurat, saya harus bangga karena masuk golongan orang-orang pertama yang membedah Samsung S6 sebelum digelontorkan ke pasar 2 Mei 2015!” bathin saya.
[caption id="attachment_362836" align="aligncenter" width="620" caption="Penampakan S6 Edge yang memiliki permukaan melengkung (foto: grabznews.com) "]
[/caption]
Dari Body Lentur Hingga Dapur Pacu
Sebelum resmi meluncur di Barcelona, sejumlah rumor menyelimuti Samsung S6 dan S6 Edge (dua ponsel ini hanya berbeda di desain layar saja, sementara spesifikasi lain beda tipis). Selain sebagai trik dagang, rumor-rumor itu makin memunculkan rasa ingin tahu dari banyak kalangan. Saya sendiri sangat-sangat terprovokasi oleh isu kelenturan Samsung S6 yang konon bisa bengkok dan melentur saat berbenturan dengan benda-benda keras. Body lentur tentunya sangat menguntungkan konsumen yang hiperaktif dan banyak melakukan pekerjaan di luar ruang. Samsung mengklaim di jagad ponsel, baru S6 yang punya teknologi ini!
Dan rasa penasaran itu terjawab, lewat penjelasan Mas Eri yang menegaskan S6 memang didesain lentur.”Sehingga tidak perlu khawatir jika kita tidak sengaja mendudukinya, atau smartphone ini tertimpa benda berat di dalam tas,” beber Mas Eri dari Central Park.
Untuk membuktikan kekuatan ponsel tersebut, Mas Eri langsung menggetok-getokkan Samsung S6 ke mejanya. Dari suara getokannya yang lumayan keras, setidaknya membuktikan Samsung S6 kena benturan luar biasa. Di layar proyektor masih tampak smartphone tersebut tetap menyala dan sepertinya baik-baik saja.
Setelah saya telisik, kekuatan serta kelenturan ini bisa terjadi karena Samsung S6 memiliki body metal ekstra lentur dan super tipis 6,8 milimeter. Untuk meningkatkan kekuatannya dari benturan juga goresan, Samsung S6 dibalut panel Gorilla Glass kelas 4 yang membuat berat totalnya tidak lebih dari 138 gram. Sangat ringan di genggaman! Sayangnya saya dan juga kawan-kawan Kompasianers tidak bisa merasakan sensasi menggenggam S6 ini.
Dari sisi layar menurut penjelasan Mas Eri, layar sentuh 5,1 inchi Samsung S6 sudah mengadopsi Super Amoled beresolusi 1440 x 2560 pixels. Teknologi yang membuatnya menjadi ponsel dengan layar paling tajam, paling detil, dan punya spektrum 16 juta warna yang lebih realis.
Lalu bagaimana dengan dengan urusan performa mesin? Smartphone bukan smartphone jika lemot dan bengong-bengong saat diajak lari kencang menjalankan sejumlah aplikasi berat. Nah, untuk urusan dapur pacu ini menurut Mas Wicak, Samsung S6 menggunakan prosesor Quadcore 1,5 GHz cortex-A53 dan Quadcore 2,1 GHz Cortex A57. “Prosesor yang selain stabil juga sangat kencang,” beber redaktur Kompas Tekno itu. Wicak menambahkan, kinerja prosesor S6 semakin ringan, karena dipadukan RAM 3 GB (memang bukan yang tertinggi di kelasnya. Karena ponsel sebelah sudah ada yang mengadopsi RAM 4 GB), GPU Mali T760 dan chipset 14nm Exynos 7420 yang konon didesain eksklusif untuk Samsung.
Untuk membuktikan kecepatan, stabilitas, ketangguhan dan crash tidaknya Samsung S6 menjalankan banyak aplikasi berat, tentu butuh pembuktikan lebih dalam. Dan teleconference tidak akan sanggup memberikan jawaban atas poin-poin krusial bagi penggila smartphone ini.
Kamera Nan Menggoda
Bagi penggemar foto HDR, Samsung S6 bisa memberikan kepuasan menyalurkan hobi jeprat jepret. Narsis sendiri atau rame-rame semua sama josnya dengan S6!. Dilengkapi dua kamera (depan 5 Mpx dan belakang 16 Mpx plus stabilizer), LED Flash, outofocus dan aperture f/1.9 membuat hobi fotografi kita bisa dilakukan dimana saja. Aperture f/ 1.9 menjadi jaminan foto tetap ciamik meski di tengah temaram cahaya. Kamera di ponsel ini juga bisa merekam video UltraHD dengan resolusi 2160p @30fps yang mendukung mode HDR dan dual recording. Jika pun ada rumor yang meleset di fitur ini, adalah tidak terbuktinya S6 mengadopsi kamera 20 Mpx.
Unibody Tanpa Slot Memory Tambahan
Satu rumor lainnya yang terjawab lewat Kompasiana Nangkring Unboxing adalah seputar Samsung S6 yang tidak memiliki baterai yang bisa dibongkar pasang alias unibody. Mas Eri kepada peserta unboxing memastikan, Samsung S6 memang tidak memiliki baterai konvensional. Baterai didesain menyatu dan dibenamkan langsung ke tubuh S6. Hal yang sejujurnya akan merepotkan para konsumen jika dua atau tiga tahun ke depan baterainya soak, atau malah ponsel hang dalam pemakaian sehari-hari sehingga butuh copot baterai sebagai solusi cepat. Masih terkait catu daya, Mas Eri mengungkapkan S6 sudah dibekali wireless charger yang punya kemampuan mensuplai daya dalam tempo relatif singkat.
Selain baterai yang terbenam di body, ponsel yang telah memakai sistem Android Lolipop ini ternyata tidak memiliki slot memory tambahan. Slot ini ditiadakan karena Samsung S6 telah dibekali internal memory mulai dari 16GB, 32B, dan 128GB. Tentu dengan catatan, semakin besar kapasitas memory ponsel yang dibeli maka harganya semakin mahal.
Selain karena telah menyediakan internal memory besar, Samsung punya alasan lain. Menurut Mas Eri slot eksternal memory sengaja dihilangkan demi menjaga stabilitas dan performa smartphone. Ketiadaan slot memory eksternal membuat kinerja baca terdongkrak hingga 2G/second. “Ini jelas lebih menguntungkan untuk profesional yang butuh kerja cepat,”katanya.
Namun untuk menghilangkan keraguan bila baterai bermasalah atau ponsel gampang hang, Mas Eri memastikan Samsung memiliki purna jual yang terbaik. Sehingga jika ada masalah baterai atau cacat produksi lain, pihaknya siap melayani klaim. “Apabila produk tersebut bermasalah atau cacat maka konsumen bisa mengajukan klaim penggantian produk baru dalam jangka waktu 1 x 24 jam,” tegasnya.
Mas Eri menambahkan, pada dasarnya Samsung S6 yang bisa beroperasi di jalur 2G, 3G dan 4G LTE ini didesain para insinyur Samsung dari nol. Dibuat berdasarkan survey kebutuhan konsumen. Dibuat sebagai masterpiece dan flagship smartphone Samsung. Sehingga ponsel ini memiliki teknologi-teknologi baru yang bahkan tidak dimiliki ponsel lain. Secara konsep, Samsung S6 jelas berbeda dengan generasi Samsung terdahulu bahkan dengan Samsung S5.
“Jadi Samsung S6 ini sekali lagi bukan versi upgrade atau penyempurnaan S5. karena kalau versi upgrade tentu hanya ada penambahan kecil di sana-sini. Tapi Samsung S6 beda. Smartphone ini adalah masterpiece, dirancang dan didesain dari nol,” ujarnya.
[caption id="attachment_362837" align="aligncenter" width="600" caption="Samsung S6 yang punya layar super tajam dan body metal nan lentur (foto: gsmarena.com)"]
[/caption]
Kesimpulan Saya
Berdasarkan teleunboxing ini akhirnya saya menyimpulkan, ponsel pengusung tagline “Next is Now” ini benar-benar smartphone kelas super premium. Kekuatan dapur pacu (paduan RAM, prosesor, chipset, & GPU) , kelenturan body, kecanggihan layar, desain menawan, impresifnya kamera yang ditawarkan benar-benar membuat siapapun tergoda untuk membelinya. Bahkan walau hanya menyaksikan kehebatannya lewat teleunboxing seperti saya dan Kompasianers lainnya.
Sementara kekurangan yang dirasa mengganggu adalah baterai yang bersistem tanam di body (unibody), ketiadaan slot memory eksternal, hilangnya fitur waterproof setangguh S5 dan tentu saja factor harganya yang sudah bisa dibelikan satu unit sepeda motor atau bahkan untuk modal kawin bagi yang jomblo. Heheheh.(*)
[caption id="attachment_362839" align="aligncenter" width="366" caption="Kompasianers bangku belakang serius mendiskusikan kehebatan S6."]
[/caption]
Spesifikasi Samsung S6
Jaringan: GSM 2G, 3G dan 4G LTE
Sim Card: Single SIM (Nano Sim)
Dimensi: 143.4 x 70.5 x 6.8 mm
Berat: 138 g
Layar: Super AMOLED 5.1 inches 1440 x 2560 pixels (~577 ppi pixel density) + Corning Gorilla Glass 4
Memory: 32/64/128 GB, RAM 3GB (tanpa slot ekternal)
OS: Android OS, v5.0.2 (Lollipop)
Processor: Exynos 7420 (Quad-core 1.5 GHz Cortex-A53 & Quad-core 2.1 GHz Cortex-A57)
GPU: Mali-T760
Konektivitas: HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE Cat6 300/50 Mbps, Bluetooth v4.1, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, NFC, microUSB v2.0
Kamera: Belakang 16 MP, 3456 x 4608 pixels, optical image stabilization, autofocus, LED flash, Video 2160p@30fps, HDR, dual-video rec
Fitur Lain: Corning Gorilla Glass 4, Fingerprint sensor (PayPal certified), Sensor NFC untuk Samsung Pay, Gratis penyimpan cloud OneDrive sebesar 115GB selama 2 tahun
Baterai: Non-removable Li-Ion 2600 mAh with wireless charging
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H