Lihat ke Halaman Asli

Pergunakan Bahu Jalan Dengan Benar

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13421175551141677461

Bahu Jalan, boleh dilewati oleh kendaraan kendaraan tertentu, seperti ambulan, mobil derek, mobil patroli polisi, mobil jasamarga. Itupun jika dalam keadaan darurat. Namun di Jakarta, bahu jalan sering disalah gunakan oleh para pengguna jalan. Apalagi jika dalam keadaan macet. Kucing kucingan sama petugas (polisi).  Bahu jalan digunakan untuk menerobos kemacetan. Saya tidak tahu, apa yang ada dalam pikiran si pengemudi, mengapa mereka menggunakan bahu jalan. Mereka pasti tahu bahwa itu melanggar aturan. Yang pasti mereka tidak sabar berada dalam kemacetan. Patroli jalan raya seakan tak sanggup mengatasi pengguna jalan yang sering memakai bahu jalan. Para pengguna jalan akan masuk jalur yang benar jika terlihat ada mobil polisi didepan. Akan tetapi setelah melewati mobil petugas, pengguna jalan masuk kembali ke bahu jalan. Mungkin karena merasa tidak dihargai maka polisi menghambil keputusan untuk menutup bahu jalan dengan penghalang (namanya tidak tahu). Memang, para pengguna jalan tidak lagi melewati bahu jalan, karena memang tidak bisa dilewati. Tetapi, lantas dimana fungsi bahu jalan? Jika benar benar ada keadaan darurat, mau dilewatkan mana, sementara disitu (jalan yang dihalangi) tidak ada petugas yang siap menyingkirkan penghalang. Saya sendiri juga tidak tahu bagaimana cara menyadarkan para pengguna jalan akan fungsi bahu jalan. Resiko melewati bahu jalan juga besar. Bisa menabrak dari belakang mobil yang sedang berhenti darurat. Karena salah satu fungsi bahu jalan juga sebagai berhenti daruat dalam waktu 10-15 menit. Penutupan bahu jalan juga bukan solusi.

1342120110364185296

Mulai dari diri sendiri untuk tidak memakai bahu jalan. Pasti ada rasa dongkol jika tiba tiba didahului lewat bahu jalan, sementara sudah antri dalam kemacetan. Apalagi yang mendahului mobil berplat khusus.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline