Lihat ke Halaman Asli

Ciletuh, Jampang Kulon

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.clker.com/cliparts/L/a/w/k/P/y/rock-geology-icon-hi.png

 

Jauh menjorok tepi samudera Hindia
Seberang teluk Pelabuhan Ratu.
Kawah candradimuka menempa empu batu keras.
Mengintip alam semula jadi.
Surga beragam batu putih, hijau. hitam legam, putih hitam.

Hai siswa bakal cendekiawan,
Sebelumnya, kau bacalah dulu tulisan guru di terbitan lembar para bagawan
Sudah paham, kau cari batu itu di tumpukan lemari kumpulan batu batu
Lalu kau perikan kasat mata, mana batu itu, tunjukkan dan hadap aku.

Sudah kau jumpai kah.
Tunjukkan segera padaku batu itu.
Amati dan perikan secara kasat mata

Ini pak guru.
Betul.

Bagus, sesudah itu kau perikan sayatan tipis rinci batu itu.
Amati di bawah teropong polarisasi
Perikan dan rincikan sayatan mineral dan kristalnya dengan tepat.
Habis itu, tunjukkan dan perikan semua.
Sebutkan padaku, satu persatu.

Banyak garnet halus, ada magnetit, ada kromit, ada piroksen, ada plagioklas.
Semua banyak terubah.
Betul.

Cari batu itu di Ciletuh.
Susuri sungai, bukit. lembah dan hutan cagar alamnya.
Pergilah, kau ditemani dua guru muda.
Pembimbing dan teman lapangan
Carilah, jika kau jumpai, kabarkan
Jangan lupa ambil conto seperlunya.

 

Kusebrangi samudera Hindia.
Melabuh di muara sungai Ciletuh, kampung Ciletuh.
Gosong pasir dangkal menjorok jauh ke laut.
Tebing terjal di seberang, dua tiga air terjun dibibir tebing seberang.
Bukan disini bang, tapi kau besok mulai menyusur sungai.

Kususuri sungai Cikepuh, Cinanggela, Cikadal.
Terjumpa batu putih yang di cari, berbagai batu berangkal

Itu,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline