Lihat ke Halaman Asli

Mas Subchiatun

Menulis adalah melukis dunia.

Puisiku

Diperbarui: 20 Februari 2022   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: midilibre.fr

Puisiku pucat pasi tanpa diksi
Mengembara di jari-jemari tanpa lelah
Menjamur penuh gemuruh ke segala arah

Puisiku hambar tanpa asa
Menempel pada kertas-kertas pesanan
Menjadi simbol eksistensi diri

Puisiku kosong tanpa pesan
Dijadikan syair membelai semata
Dilelang murah tak seberapa

Puisiku cermin diriku
Puisiku harus melangit
Menyampaikan pesan tak berkelit

Puisiku tak boleh teronggok di ruang gelap
Puisiku harus disantap lahap
Bagi siapa saja yang butuh nutrisi

Puisiku harus terus berlari
Tanpa henti!

Tangerang, 1 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline