Lihat ke Halaman Asli

Rekomendasi Emas: Emas Tertinggi Sejak 13 Desember

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Emas berjangka diperdagangkan naik 1,5% mendekati titik tertinggi sejak 13 Desember lalu, bersama dengan melemahnya indeks dolar AS dan menguatnya harga minyak yang mendorong minat beli pada pasar logam mulia.
Emas berjanka kontrak Februari ditutup naik $ 23,40, atau 1,5% menetap di $ 1,631.50 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Emas sempat diperdagankan hingga setinggi $ 1,641.40 per ounce dan serendah $ 1,609.20 per ons.

Sentimen pasar membaik, menanggapi upaya para pemimpin Eropa untuk mencoba mengatasi krisis utang diwilayah tersebut, dan tidak adanya berita lain yang mengancam Eropa pada saat ini, mampu menganngat euro dan mendorong para investor untuk meninggalkan dolar sejenak dalam aksi profit taking.
Indeks dolar AS diperdagangkan melemah pada Selasa setelah mencapai titik tertinggi dalam 16-bulan pada sesi perdagangan Senin (9/1). Dolar merosot ke 80,864 dari 81,001.
Harga minyak mentah kembali diperdagangkan lebih tinggi, pada harapan bahwa China, sebagai konsumen utama minyak akan mampu melakukan pelonggaran kebijakan moneter, untuk kembali merangksang perekonomian. Minyak mentah kontrak Februari naik 93 sen, atau 0,9%, menetap di $ 102,24 per barel di New York Mercantile Exchange.
Emas saat ini diperdagangkan pada area “Netral” dimana harga emas cenderung diperdagangkan didalam rata-rata pergerakan emas dalam 200, 100 dan 50 hari (EMA-200, EMA-100, & EMA-50). Resistance emas ada pada titik $1,637.40 jika emas mampu menembus dan bertahan diatas titik tersebut maka emas berpotensi diperdagangkan pada area $1,661.40 (Alternatif “Buy” diatas $1,637.40 Target $1,661.40). Sementara itu, tetap perhatikan titik support $1,627.00 ; $1,623.00. lihat grafik
source : kedaitrader

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline