Demokrasi kita saat ini seperti Kapal tua yang tak tau arah berlayar tanpa nakoda yang tidak memahami bagaimana seutuhnya demokrasi berjalan sesuai dengan hakikat demokrasi itu sendiri, Bagaiman bisa demokrasi yang menjadi ruang masyarakat indonesia untuk menerjemahkan kekebasan mereka dalam menentukan indonesia ke depanya.Lalu mengapa demokrasi bisa menjadi salah satu penentu masa depan Indonesia..? saya berfikir para pembaca memahami jawaban atas pertanyaan ini.
Mari kita memulai dengan melihat bagaimana masyarakat indonesai memahami demokrasi dan seperti apa metodologi untuk melihat ketidakpahaman masyarakat terhadap demokrasi..?
Masyarakat indonesia melihat bahwa demokrasi adalah sistem yang paling Ideal dalam menentukan keterwakilan kita di pemerintah,saya pikir kita setuju dengan ide ini, Tapi bagaiman konsekuensi dibalik kebenaran ini yang hari ini menjadi kerusakan demokrasi indonesia , Terutam dalam pesta demokrasi yang telah selsai dilaksanakan 2024 ini.
Fakta demokrasi 2024 sangat jelas bahwa Demokrasi mengalami kemunduran di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo seiring dengan pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka, dalam pemilihan presiden 2024. Suksesi dinasti politik ini, bersama dengan melemahnya lembaga-lembaga inti demokrasi seperti Mahkamah Konstitusi dan Badan Pemberantasan Korupsi, meningkatnya paksaan pemerintah terhadap lawan-lawannya dan kekhawatiran akan integritas pemilu yang dikompromikan, menjadi pertanda buruk bagi masa depan demokrasi Indonesia.
Prstiwa ini membuktikan bahwa begitu banyak masyarakat di yang di adu domba dan diberikan berbagai, Konspirasi tentang demokrasi serta terkait fakta ini. kenapa saya mengatakan konspirasi demokrasi yang diberikan oleh para penguasa, sebab mereka yang memahami bagaiman memanipulasi masyarakat dengan menodai demokrasi itu sendiri. Lihat jika kita menganalisis dengan cermat bahwa Otoritas tertinggi manusai adalah Kebebasan Hati Nurani dalam menentukan pilihan dan saya berfikir hal ini di bisa di terjemahkan memang bukan hanya dalam pesta demokrasi namun dalam segi kehidupan lain.
Sekarang otoritas ini sangat tidak diprhitungkan lagi oleh masyarakat sebagai individu yang memiliki kekuatan penuh dalam menentukan pilihan mereka, mengapa demikian?? Saya secara pribadi melihat bahwa demokrasi saat ini sebagai jembata untuk mentransasikan kepasatian otoritas ini dan otoritas diluar diri manusia itu, yang akan saya maksudkan adalah Negara berupaya untuk memudarkan otoritas ini dan masyarakat seutuhnya masi banyak yang belum memahami terkait hal ini.
Satu conto untuk memperjelas analisis saya adalah salah satunya Uang,Kenapa saya mengambil contoh terkait pudarnya otoritas ini disebabkan oleh Uang? Sebab Ketidakcukupan masyarakat dalam memahami demokrasi membuat konspirasi berdatangan dari berbagai media sosial sebab ini adalah pasar gelap untuk mencegah setidaknya 50% agar otoritas hati nurani bisa digangu, Melihat Pengetahuan masyarakat indonsia saat ini masi sangat minim dan biasa dilihat dari bagaimana mental masyarakat dibentuk dari sosial media dalam menentukan sikap mereka , sebab media sosial juga menjadi sebuah dunia baru untuk mempengaruhi piskologi masyarakat terutama saat Tahun demokrasi mulai di Gelar.
Mari Selamatkan Demokrasi kita................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H