Sobat yang terkasih saya merefleksikan sedikit berkaitan dengan judul diatas dan perlu saya tekankan ini bukan untuk membenarkan possisi atau keberadaan waktu ''senggang'' dalam hidup kita, tetapi saya mencoba membaca dari prespektif yang berbeda dan diambil dari pengetahuan dan pengalaman pribadi saya, beserta pengalaman yang dialami orang lain. Waktu memang sulit didefenisikan sebab sebab tidak ada bentuk fisik dari waktu namun beberapa ahli mencoba merumuskan waktu dalam bentuk angka dan sebagainya.
Disini kita bisa menyaksikan bahawa ada ketidakpuasan manusia untuk memahami waktu dan tentunya dengan keberadaan alam semesta yang membuat manusia mulai berfikir tentang bagaimana agar bisa memahami waktu itu sendiri dan bagaimana melihat waktu yang adalah bagian terpenting beserta bagaiman kita menggunakan waktu ??
Secara samar-samar bahwa waktu memang memiliki dimensi yang luar biasa dalam memberi arti kehidupan manusia meskipun hal ini tanpa kita sadari , sebab proposisi yang saya bangun adalah pengetahun kita dapat membantu memberikan sikap tentang bagaimana waktu bisa digunakan dan bagaimana memahami kerja waktu. Sobat saya tidak mengurai dan menjelaskan secara eksplisit tentang bagaiman waktu hadir tetapi saya percaya bahwa pembaca dapat memahami sudut pandang tentang waktu itu sendiri sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan pembaca.
Tetapi saya mendalami sebuah keterlibatan kita dalam memakanai waktu yaitu "waktu senggang bukanlah waktu kosong", artinya kita tidak lagi dapat meneropong waktu senggang melulu dari sudut kerja. Sama sebagaimana kerja ,harus dilihat sebagai bentuk penghayatan hidup manusia,demikian halnya dengan waktu senggang. Sebab jika tidak seperti itu maka tidak ditemukan pemaknaan yang baik. Hemat saya waktu senggang adalah sesuatu tersendiri, suatu hal yang berbeda sendiri dan tidak sendirinya ditentukan oleh dan dari dalam kerja.
Waktu senggang bukan waktu kosong, yang harus kita coba isi atas berbagai cara .Waktu senggang bukan semata-mata waktu istrahat ,supaya sesuda itu orang dapat kembali menjalankan tugas kerja harian dengan tenaga baru. Penghayatan atas waktu senggang bermaksud untuk memberi kesempatan kepada manusia supaya,atas secara lebih bebas dan menurut inisiatif sendiri. Seandainya waktu senggang dilihat sebagai waktu kosong ,ia sendiri disertai rasa bosan, dan berubah menjadi gaya hidup yang berpengaruh negatif atas seluruh hidup manusia,merusakan atau melapukanya.
Disini juga bisa kita lihat pemaknaan waktu senggang itu memberi kesempata kepada orang sehubung dengan kewajiban mereka terhadap sesama manusia. Supaya waktu umumnya mempunyai makna yang sangat nyata diterima, ia juga harus dihayati sebagai bentuk kehidupan bersama orang lain yang dipertanggunjawabkan.keseluruhan bidang pergaulan sosial lebih luas dan lebih kaya dari bidang kontak kerja saja. Dalam hal ini waktu senggang tidak secara negatif berarti bahwa orangnya bebas dari kontak kerja, tetapi secara positif bahwa ia bebas untuk kontak-kontak yang lain, yang dipilih sendiri dan menurut selera sendiri.
Dipandang dari segi ini waktu senggang, harus merupakan wadah cinta yang diminta untuk diisi dengan relasi-relasi sosial yang menarik, atau dirasakan wajib atas dasar lain bukan kerja.
Memang dalam waktu senggang orang mempunyai kebebasan untuk menetukan sendiri yang sebaiknya mau diberikan atau dibuat untuk orang lain dengan tidak melayani kepentinganya sendiri dan lepas dari segala imbalan fungsional yang bagaimanapun juga selalu akan dan harus mencirikan proses kerja. sekiannnnnnnnnn gengssssssssss.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H