Lihat ke Halaman Asli

Emanuel Dapa Loka

ingin hidup seribu tahun lagi

Anak Muda Jakarta: Tak Dukung Jokowi Ahok, Tak Keren

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13465713112083923927

Tapi Lama-lama Kok Jokowi Tambah Menarik

[caption id="attachment_196694" align="aligncenter" width="512" caption="penjual baju kotak-kotak Jokowi Ahok. foto: detik.com"][/caption]

Kemarin saya melintas di Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat. Sebelumnya, detik.com mengabarkan bahwa seorang penjual baju kotak-kotak diusir saat berjualan di Jl. Diponegoro. Persis di jalan masuk ke Kampung Universitas Bung Karno ada seorang penjual yang sedang menjajakan baju kotak-kotak, baju yang telah menjadi tren "Jokowi Ahok".

Saya tertarik untuk mampir sejenak karena melihat beberapa anak muda mengerumuni penjual itu. Baru saja buka helm, seorang remaja putri menyapa, "Mau beli baju Jokowi, ya Om?" "Iya nih. Kamu yang jualan?" tanyaku. Cepat-cepat dia menjawab, "Saya juga baru mau beli nih..... Asyik kali kalau ramai-ramai pakai baju kotak-kotak. Bajunya keren, orangnya juga gaul," kata remaja yang saya perkirakan siswa SMA itu. Sayang saya lupa menanyakan namanya.

Saya iseng bertanya, "Emang kalian pendukung Jokowi Ahok?" Seorang dari mereka menjawab, "Tadinya sih kita cuek saja, siapa kek yang jadi gubernur oke-oke saja. Milih juga ka gak.... Tapi lama-lama kok Jokowi tambah menarik. Belum lagi teman-teman bilang, 'tak dukung Jokowi Ahok Tak Keren'. Ya, ikutlah dukung. Uang saya hanya 45 ribu terus teman saya nambahi sehingga bisa beli juga.....," kata remaja centil itu.

Tidak lama kemudian remaja yang berjumlah lima orang itu pergi sambil membawa baju belanjaan mereka. Sang penjual bercerita bahwa beberapa hari terakhir ini pembelinya banyak juga dari kalangan remaja. "Tambah banyak anak muda yang beli. Tak tahu untuk mereka sendiri atau untuk orang lain," kata perempuan setengah baya itu.

Jokowi Ahok telah berhasil merebut perhatian semua lapisan masyarakat dengan baju kotak-kotak tersebut. Baju tersebut bisa dipakai di mana saja. Setiap kali ada yang memakai baju tersebut di mana pun langsung menarik perhatian. Tanpa menulis nama atau memasang foto Jokowi Ahok pada baju itu, motif kotak-kotak sudah bicara dengan sendiri bahwa orang yang mengenakan baju itu adalah pendukung keras pasangan yang telah sama-sama berhasil sebagai pemimpin inspiratif di daerah asal mereka.

Tampaknya, di tengah berbagai gejolak yang "menggoncang" seperti teror yang terjadi di Solo, tudingan korupsi, dan lain-lain, dukungan terhadap Jokowi Ahok akan kian bertambah ibarat bola salju yang menggelinding.

Ketika menjadi Bupati Belitung Timur, saat supir ambulance tak ada, Ahok sendiri yang nyupir menjemput ibu yang hendak melahirkan. Di selalu mau sibuk mengurusi rakyatnya.

Jokowi pun begitu. Ia sangat merakyat saat memimpin Solo. Ia keluar masuk pasar, naik bus hanya untuk mendengarkan suara rakyatnya. Berangkat dari situ ia membangun Solo, dan berhasil. Dan sekarang terbukti dia menjadi wali kota terbaik di dunia.

Sekali lagi menurut saya, kita butuh pemimpin yang sedarhana, yang mau bekerja dan terutama menyenasib dengan rakyat. Jokowi dan ahok menunjukkan hal itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline