Lihat ke Halaman Asli

Inikah Potret Bangsaku yang Sebenarnya???

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihatlah Para Sahabatku...........................

Banyak hal yang perlu kita lakukan untuk saudara kita yang memerlukan bantuan uluran tangan kita.............

Lihatlah saudara kita yang tinggal di Desa Curug, Pandeglang, Banten sungguh nyiris sekali kehidupan mereka. Didesa tersebut belum tersentuh tangan pemerintah. Masih banyaknya saudara kita yang mengalami kesenjangan ekonomi dan kesehatan.Saat saya melihat liputan disalah satu stasiun Tv swasta yang menanyangkan kehidupan masyarakat didesa tersebut. Minimnya pendidikan dan pengetahuan kesehatan masih menjadi momok dikehidupan mereka.

Air yang mengalir menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. Setiap hari mereka selalu berhubungan dengan air tersebut. Air tersebut, tentunya tidak baik bagi kesehatan, air tersebut mengalir disungai yang warnanya tidak begitu bagus,kotor. Tiap hari warga curug melakukan aktivitas nyuci, mandi, menggosok gigi, buang hajat  bahkan airnya untuk minum. Sungguh miris sekali, semua bercampur jadi satu disungai tersebut. Minimnya air bersih yang terpaksa memanggil mereka untuk menggunakan air sungai tersebut. Tidak hanya itu, akses listrik disana pun tidak ada, sehingga saat malam hari mereka hanya ditemani oleh sebatang lilin yang setia menemani dan menerangi kehidupan malam hari mereka. Kehidupan yang tak pantas mereka dapatkan, namun terpaksa mereka dapatkan...

Tidak sampai disitu saja.....Masalah kesehatan juga mereka alami.

Petugas kesehatan terkadang berkunjung didaerah tersebut. Petugas tersebut datang 1 bulan sekali untuk memberikan pengobatan didesa tersebut. Banyak dijumpai warga tersebut mengalami masalah kesehatan terutama penyakit diare yang disebabkan karena lingkungan yang tidak mendukung dalam higiene mereka. Petugas yang datang hanya memeriksa, mengukur tensi dan memberikan obat ala sekadarnya saja untuk mencengah masalah kesehatan warga curug agar tidak semakin parah. Selain itu, puskesmas tidak dijumpai didaerah tersebut, jika ingin  kepuskesmas warga curug harus menembus perjalanan ke kota yang sekiranya   sangat jauh dengan rumah mereka, sehingga membuat warga malas untuk kepuskesmas. Akses informasi tentang kesehatan juga tidak bisa mereka dapatkan. Warga tidak dapat mengikuti program KB sehingga warga tersebut ada yang memiliki keturunan lebih dari 5 orang.

Masalah pendidikan juga mereka alami seperti membaca, dari warga tersebut banyak dijumpai ada yang sama sekali tidak bisa membaca. Pendidikan didaerah tersebut hanya tersedia Sekolah Dasar saja. SMP, SMA tak dijumpai didaerah itu. Hanya 6 orang warga desa curug saja yang memiliki pendidikan tinggi yaitu hanya sampai pendidikan SMA.

Tapi tak demikian dengan seorang anak desa curug yang tetap bersemangat memperjuangkan pendidikannya meskipun keadaan fisiknya tak seperti orang normal. Anak tersebut berjuang menerjang bebatuan yang menyentuh kulit tangan nya , yang fungsi tangannya sebagai pengganti kakinya untuk berjalan. Alas sandal ia kenakan untuk melindungi tangannya dari tajamnya batu yang menusuk. Semangatnya begitu tinggi untuk tetap bersekolah. Sungguh luar biasa sekali anak bangsa ini. Memang keterbatasan fisik tak menjadi penghalang apapun. Bagi nya, ia mengganggap keterbatasan fisik sebagai motivasi bagi dirinya untuk tetap bersekolah. "Ingin Pintar", jawab anak tersebut ketika salah satu reporter Tv menanyakan tentang " Kenapa A*** ingin sekolah?",,,,,itulah jawabannya "ingin pintar". Sungguh membuat hati ini terenyuh mendengarnya.

Dari situlah aku melihat perjuangan dan kerja keras anak tersebut. Tiada yang bisa mematahkan semangatnya untuk tetap bersekolah dibalik keterbatasannya...sungguh luar biasa,,,,,

Disi lain, aku tertawa ketika liputan Tv tersebut menyorot tempat sekolah dasar tentang hubungannya dengan presiden, lagu indonesia raya, lagu 17 agustus. Tak ada seorang murid SD yang bisa menjawab tentang nama presiden, lagu indonesia raya, dan  lagu 17 agustus . Anak2 tidak mengetahui nama presiden RI, jadi Pak SBY kurang terkenal dikalangan anak SD tersebut. Sungguh menggelitik hatiku tapi miris juga yah................hmmmm.......

Tak hanya itu, sekolah yang dibangun tak berdiri kokoh alias rusak. Mereka menenmpati ruang kelas yang sudah rapuh keadaannya. Sekat antar kelaspun tak ada.....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline