Lihat ke Halaman Asli

EMA MALIKA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Main Stage untuk Mimpi, Mengenalkan Profesi melalui Drama Anak dengan Teknik Role Play

Diperbarui: 2 Desember 2024   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: www.kajianpustaka.com)

Pernahkah Anda membayangkan anak-anak memahami dunia kerja yang luas dengan cara yang menyenangkan? Bagaimana mereka bisa mengenal profesi dokter, pilot, arsitek, atau bahkan peneliti tanpa merasa terbebani oleh konsep yang terlalu rumit? Drama anak dengan teknik role play adalah jawabannya. Ini bukan hanya sekadar permainan, melainkan sebuah pengalaman belajar yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan membuka wawasan mereka tentang berbagai profesi.

Teknik role play dalam drama anak memungkinkan mereka bermain sebagai karakter tertentu, lengkap dengan kostum dan perlengkapan pendukung. Namun, di balik keseruan bermain peran, tersembunyi proses pembelajaran yang berharga. 

Ketika seorang anak memerankan dokter yang sedang memeriksa pasien boneka atau pilot yang menerbangkan pesawat mainan, mereka tidak hanya bermain, tetapi juga mempelajari tanggung jawab, keterampilan, dan nilai yang melekat pada profesi tersebut. 

Drama ini menjadi sebuah panggung kecil yang melatih mimpi besar. Anak-anak tidak hanya membayangkan, tetapi juga merasakan peran tersebut, menjadikan pemahaman mereka lebih konkret dan personal.

Drama anak berbasis role play menawarkan berbagai manfaat yang mendukung perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Berikut beberapa manfaat utama:

1. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Dalam role play, anak-anak harus berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Mereka belajar cara berkomunikasi secara efektif, berbagi ide, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Misalnya, ketika seorang anak menjadi dokter dan anak lainnya berpura-pura menjadi pasien, mereka terlibat dalam dialog yang mengasah kemampuan komunikasi.

2. Membangun Kepercayaan Diri

Berani tampil di depan teman-teman dan memainkan peran tertentu memberikan anak-anak keberanian dan kepercayaan diri. Mereka belajar untuk berbicara di depan umum, berekspresi, dan mengatasi rasa gugup.

3. Mengasah Kreativitas

Berimajinasi menjadi profesi tertentu, anak-anak ditantang untuk memikirkan skenario, solusi, atau dialog yang relevan. Improvisasi menjadi bagian penting yang mendorong kemampuan berpikir kreatif dan kritis mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline