Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa UMM Ajak Masyarakat Lebih Bijaksana dalam Menggunakan Obat Melalui Penyuluhan GeMa CerMat

Diperbarui: 16 September 2022   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Kelompok 16 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Gelombang 6 mengadakan penyuluhan mengenai GeMa CerMat yaitu Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat pada Selasa (06/09/2022).

Sebagai pembicara, Emalia Jihan Fakhrunisa selaku koordinator PMM kelompok 16 dengan didampingi langsung oleh Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen pembimbing lapangan. Bertempat di aula SDN 1 Ngadirejo, kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang wali murid SDN 1 Ngadirejo sebagai perwakilan masyarakat yang juga tergabung dalam kader kesehatan Desa Ngadirejo.

Dalam pemaparannya, Emalia menyampaikan pentingnya bijaksana dalam meggunakan obat termasuk cara mendapatkan, menyimpan, hingga membuangnya.

"Hal ini sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat, karena sebelumnya belum pernah ada penyuluhan GeMa CerMat di des aini sehingga masih banyak hal-hal yang kurang tepat dalam menggunakan obat." kata dia.

Menurutnya, sangat penting untuk bijaksana dalam menggunakan obat terutama untuk obat-obat keras dan antibiotik. Setelah bertanya kepada peserta, ternyata benar selama ini masih menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan cara yang salah bahkan saling berbagi obat yang sama hanya karena gejala yang dirasakan sama, padahal belum tentu penyebabnya sama.

"Untuk contoh sederhananya saja, tadi masyarakat juga mengatakan kalau dokter menuliskan 3x1 maka meminum obatnya bersamaan dengan jam makan. Padahal harusnya yang benar adalah setiap 8 jam. Kemudian masih menyimpan obat berbentuk sirup di dalam kulkas, membuang obat secara sembarangan, dan masih menggunakan obat yang sudah lewat Beyond Use Date (BUD)nya. BUD itu adalah batas maksimal obat bisa digunakan setelah kemasan primernya dibuka." tambahnya.

Hal-hal yang disampaikan dalam penyuluhan mulai dari cara mendapatkan obat yang benar dengan cara mengetahui golongan-golongan obat yaitu golongan obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotika, obat herbal, obat herbat terstandar, dan fitofarmaka sehingga masyarakat dapat mengetahui golongan obat apa yang bisa didapatkan tanpa resep dokter dan obat apa saja yang harus ditebus dengan resep dokter.

Selanjutnya adalah cara menggunkan obat mulai dari meluruskan presepsi masyarakat mengenai penggunaan 3x1 hingga penggunaan antibiotic yang tidak semua penyakit harus diobati dengan antibiotic, melainkan hanya infeksi bakteri saja dan harus dihabiskan sesuai anjuran dokter sehingga pengobatan tuntas dan tidak terjadi resistensi.

"Kebetulan kelompok kami seluruhnya berasa dari program studi farmasi, sehingga kami sangat sering mendengar dari dosen-dosen kami tentang resistensi antibiotik yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat." imbuhnya.

Selain dari cara menggunakan, cara menyimpan obat juga tidak kalah penting karena jika obat disimpan dengan tidak tepat, maka bisa mempengaruhi kualitas obat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline