Lihat ke Halaman Asli

Alasan Kenapa Harus Kuliah di Russia

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Belajarlah Jauh dari Kampung Halaman Mu (Merantau )
“Pilihlah Russia”

Tulisan saya Ini juga dimuat di Buletin PERMIRA (Persatuan Pelajar Indonesia-Russia) Edisi Februari

link  Download Buletin Mahasiswa Indonesia di Russia bisa disini
saya sarankan untuk download karena banyak artikel penting disana yang bisa kita baca sebagai pertimbangan untuk kuliah ke Russia




Nasehat ini disampaikan oleh salah seorang Mufti  Mekkah (ulama yang memiliki wewenang untuk menginterpretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat) yang bernama Imam Syafi’i. Laki-laki muda ini berhasil menjadi Mufti pada saat beliau berumur 15 tahun karena kecerdasanya yang luar biasa, sampai saat ini belum ada yang berhasil menjadi Mufti Mekkah dalam umur 15 tahun . Di dalam nasehat Imam syafi’I yang terkenal dengan merantau ini salah satunya ia berpesan bahwa keuntungan Merantau adalah akan mendapatkan Ilmu pengetahuan, keluarga baru, Sahabat baru, jika disertai  Merantau dengan tujuan untuk belajar, maka akan mendapatkan semua apa yang kita Inginkan, pengalaman, mengagungkan jiwa, menghilangkan kesedihan dan mengangkat derajat.


Dalam Nasehat yang ia sampaikan terlihat jelas bagaimana keunggulan para perantau khususnya merantau demi menuntut ilmu, ada nilai lebih yang akan didapatkan dibandingkan  kita belajar di kampung halaman (Negara) sendiri. Secara spesifik Hal ini juga disampaikan oleh mantan Presiden RI -3 Prof. Habibie di Congres Of  Indonesian Diaspora di Los Angeles 6-8 Juli 2012. Salah satu pesan tertulis beliau menyampaikan bahwa inti dari keunggulan anak-anak Indonesia jika merantau (belajar ke luar negeri) akan ikut berperan merencanakan  dan mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik kedepan. Poin-poin  keunggulan tersebut diantaranya:
·Pertama, bekal pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperoleh para diaspora Indonesia selama belajar dan berkarya di luar negeri, dengan berbagai latar belakang dan keahlian, kepakaran yang amat beragam, maka akan sangat berguna untuk membangun Negara kedepan
·Kedua, dengan posisi para pelajar jauh dari tanah air, akan ada sebuah harapan para pelajar ini berpikir secara jernih untuk melihat permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan tantangan serta perluang yang harus diraih dimasa depan. Para pelajar akan terbebas dari hiruk pikuk situasi ditanah air yang sering tidak produktif, para pelajar juga akan terbebas dari polusi pemikiran, gagasan dan bahkan interes politik sesaat.


·Ketiga, dengan pembelajaran langsung di Negara tempat para pelajar  menuntut ilmu , pelajar akan dapat belajar bagaimana Negara atau bangsa yang telah maju tersebut dapat memecahkan permasalahan masing-masing dan bagaimana pelajar meningkatkan produktifitas daya saing serta kemandirian mereka untuk menjadi Negara maju dan diperhitungkan.
Dari pesan tertulis yang disampaikan oleh Prof. Habibie terlihat jelas keunggulan  untuk merantau (belajar) jauh dari Negara Indonesia dibandingkan jika kita belajar di Negara sendiri. Hal ini tentunya tidak mengecilkan semangat teman-teman sendiri yang menuntut ilmu didalam negeri, mereka juga bisa ikut berperan membangun Negara, namun hanya saja ada sesuatu keunggulan bagi  para pelajar yang menuntut ilmu ke luar negeri yang “tidak akan bisa didapatkan” buat para pelajar yang menuntut ilmu didalam negeri. Salah satunya pelajar yang menuntut ilmu didalam negeri tidak akan merasakan bagaimana berinteraksi dengan orang-orang yang berasal bukan dari Negara kita sendiri terlebih itu nantinya mereka menggunakan bahasa  Inggris bahkan bahasa suatu Negara tujuan belajar seperti Russia ini. Dan  kemudian bagaimana pelajar yang menuntut ilmu ke luar negeri setidaknya terbiasa untuk  survive jauh dari keluarga ,teman, rumah, dll.  disanalah sebuah karakter akan terbentuk  dan membuat mereka siap jika pulang ke Indonesia.


Perusahaan-perusahaan swasta atau Negara pun menyadari hal tersebut, lulusan luar negeri biasanya mempunyai nilai plus dimata mereka. Perusahaan terkadang tidak terlalu “peduli” di mana mereka belajar, entah itu di universitas ternama atau tidak, yang pasti mereka yakin mahasiswa tamatan luar negeri setidaknya mempunyai sikap displin, mandiri, pekerja keras, dll. Tentu hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, ini pun berlaku untuk Negara-negara berkembang atau Negara maju yang ada di Dunia ini walaupun tidak se-ekstem Indonesia.
Saat ini minat para pelajar Indonesia untuk kuliah keluar negeri terus meningkat, baik itu melalu beasiswa ataupun menggunakan uang pribadi. Berdasarkan laporan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2013 setidaknya tahun 2013 ini   mereka mengirimkan 10000 mahasiswa Untuk kuliah ke luar negeri, dibandingkan dengan tahun 2012 hanya 6000. Data tersebut merupakan yang terdaftar melalui beasiswa Kemendikbud, belum termasuk yang bayar menggunakan uang pribadi, beasiswa Kampus ,free tuition, dll. Dengan adanya minat seperti inilah tentu kita berharap cita-cita Indonesia yang tertera didalam UUD 1945  akan terwujud. Kita tidak boleh meremehkan peran penting dari suatu pelajar/pemuda yang menuntut ilmu  keluar negeri, sebab, jauh sebelumnya hal ini sudah dilakukan oleh bangsa Jepang pada tahun 1866 sampai 1869 yang sangat dikenal dengan nama Restorasi Meiji, Waktu itu Jepang adalah sebuah Negara yang sangat “kuno” miskin, banyak perkosaan, dll .mereka pada saat itu menerapkan politik isolasi terhadap dunia luar, yang artinya Jepang menyatakan menutup diri bagi orang asing, agama asing dan pengaruh asing. Orang-orang jepang dilarang berpergian ke luar negeri. Orang-orang yang berasal dari luar Jepang diusir.Hingga pada akhirnya Restorasi Meiji berhasilkan dilakukan dan dipimpin oleh Tenno (kaisar Meiji). Yang pada masa Tenno ini Salah satu Restorasi Meiji yang dilakukan adalah Pendidikan.


Pada tahun 1871 dibentuk departemen pengajaran. Dalam beberapa tahun saja Jepang telah berhasil mengubah system pengajaran baru menurut system Eropa Barat. Dalam system baru ini tiap anak yang berumur 6 tahun sudah dikenakan kewajiban belajar dan itu berlaku bagi semua penduduk. Untuk tiap 600 penduduk diadakan 1 sekolah rendah. Negara dibagi menjadi 8 daerah pendidikan, tiap daerah diberi 32 buah sekolah menengah dan 1 buah perguruan tinggi.
Hal yang terpenting adalah pengiriman pelajar-pelajar keluar negeri untuk menyempurnakan ilmu pengetahuannya tentang Barat. Mereka ditugaskan untuk mempelajari ilmu teknik,  kedokteran, ekonomi dan lain-lain. Setelah kembali mereka ditugaskan untuk ikut aktif dalam pembangunan dan modernisasi Negara. berkat kepemimpinan Tenno dalam memproklamasikan diri didalam bidang pendidikan Jepang berhasil merubah negaranya menjadi salah satu Negara maju di dunia dalam kurung waktu kurang dari 50 tahun.
Indonesia juga sempat melakukan hal yang sama pada era Presiden Soekarno yakni tahun 1960  , pada waktu itu Presiden Soekarno mengirimkan ribuan pelajar Indonesia untuk menuntut ilmu keluar negeri terutama Russia, namun terhenti sejak era kepemimpinan Soeharto.
Pilihlah Russia
Pasti banyak yang bertanya kenapa Russia harus diperhitungkan menjadi tujuan belajar.  saya mempunyai alasan tersendiri kenapa Russia wajib diperhitungkan. Russia  memang tidak sepopuler Amerika , Jerman, Australia, dan Prancis, bagi pelajar Indonesia. Ini terlihat berdasarkan data dari pendidikan global UNESCO 2011 Australia menempati peringkat pertama tujuan pelajar Indonesia, disusul oleh  Amerika , Malaysia , Jepang, jerman, dan  kemudian tren tersebut berubah pada tahun 2013 , Dimana Amerika menjadi tujuan utama pelajar Indonesia untuk menuntut ilmu disusul oleh Australia, Singapura, Malaysia, Jerman, Jepang, Inggris, belanda, Mesir dan terakhir China. Dari kesemua data yang dipublikasikan tersebut Russia tidak masuk dalam tujuan pelajar  Indonesia untuk menuntut Ilmu.
Kenapa Russia Tidak menjadi Tujuan Pelajar Indonesia untuk menuntut Ilmu dibandingkan dengan Negara lain? Ada beberapa hal tentunya yang membuat pelajar-pelajar Indonesia enggan untuk menuntut Ilmu ke Russia. diantaranya:
1.Masih menganggap Russia sebagai Negara Komunis. Sebelum saya berangkat ke Russia orang-orang yang saya temui baik itu keluarga dan sahabat saya  selalu mengatakan”kenapa harus Russia?” awas ,bahaya nanti disana kamu tidak akan beragama”. Orang-orang seperti ini saya kategorikan orang yang tidak tahu tentang Russia. memang pada masa Revolusi Bolshevik 1917 Russia menerapkan ideologi Komunis. Namun hal ini berubah sejak zaman runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Sejak Runtuhnya Ideologi Komunis tersebut perlahan Russia mulai bisa menerima ideologi–ideologi baru , salah Satunya Bagaimana pesatnya perkembangan agama di Russia, Ortodoks, Islam, Kristen, Budha, dll. Mereka memberikan kebebasan kepada seluruh warga negaranya untuk memilih keyakinan dan melakukan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing, salah satu contohnya adalah pada tahun 1956 pemerintah Russia atas inisiatif Soekarno kembali mengaktifkan Masjid Biru di Petersburg yang dulunya difungsikan sebagai gudang.


2.Lemah dalam ilmu “Marketing”. Didalam konsep ilmu Marketing yang disebut “Promotion”, Russia kalah jauh dibandingkan dengan negara – negara lain apalagi jika kita bandingkan dengan Australia dan Amerika. Australia dan Amerika untuk masalah Pendidikan selalu gencar melakukan promosi, baik itu dengan menawarkan banyak beasiswa, pelajar bayar sendiri, free tuition , Dll didalam sepak bola hal ini juga disebut dengan istilah “jemput bola”.Mereka rela menganggarkan  uang untuk melakukan promisi mencari para peminat yang ingin kuliah kenegara mereka dipelosok Indonesia ini. Tentulah hal ini  berbanding terbalik dengan Russia yang hanya melakukan promosi seadanya saja. Bahkan pada penerimaan mahasiswa baru untuk beasiswa Russia dari angkatan pertama sampai angkatan 2013 Russia hanya mempromosikan (mempublikasikan) beasiswa tersebut melalui akun blogspot dan melalui E-mail. Russia terkesan diam ditempat menunggu dan tidak terlalu ambil pusing buat pencari beasiswa yang berminat untuk kuliah ke Russia.( artikel/opini sudut pandang Russia ditinjau dari ilmu Marketing akan saya jelaskan lebih lengkap pada artikel/opini berikutnya).


3.Beasiswanya Sedikit. Untuk permasalahan ini tentulah hal yang paling mendasar membuat sebagian pelajar Indonesia membatalkan untutk menuntut Ilmu di Russia. Pada tahun 2013 beasiswa Russia hanya meng- cover SPP dan biaya hidup yang hanya 40 Dollar. Jika kita bandingkan dengan Australia dan Amerika Russia tidak ada apa-apanya, beasiswa mereka  meng –cover biaya hidup, SPP secara penuh, plus biaya hidup jika membawa keluarga bonusnya satu lagi boleh bekerja Part Time, sedangkan di Russia Pelajar (mahasiswa) dilarang untuk bekerja Part Time . Mungkin kita berpendapat kenapa harus membandingkan dengan Australia atau Amerika? “oke, saya akan coba membandingkan dengan Negara lainnya yang tidak terlalu terkenal yakni India, menurut data dari KBRI India di New delhi, minat mahasiswa Indonesia atau para pendaftar beasiswa Indonesia ke India cenderung meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2013 ada 3000 pelamar  dan hal ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya 1900. Jumlah mahasiswa Indonesia di India pun lebih banyak dibandingkan mahasiswa Indonesia di Russia. maka timbulah pertanyaan,”Kenapa Pelajar lebih memilih India dibandingkan Russia? maka Salah satu alasan mereka adalah beasiswa India yang besar jika kita bandingkan dengan Russia. Beasiswa India Indian Council for Cultural Relation (ICCR) dari pemerintah Indiawalaupun beasiswa tersebut tidak meng- cover biaya tiket pesawat pulang –pergi atau buat tambahan bagi yang ingin membawa keluarga, namun beasiswa India unggul di uang bulanan yang cukup untuk bertahan hidup di India.


permasalahan ini sepertinya sudah bisa di atasi jika pelajar Indonesia bisa bersabar, karena pemerintah Indonesia sudah menyediakan dana tambahan yang akan dbayar setiap bulanannya untuk mahasiswa penerima beasiswa Russia  melalui beasiswa LPDP .


Itulah beberapa masalah inti kenapa Russia bukan menjadi tujuan belajar para pelajar Indonesia untuk menuntut Ilmu.
Russia Mempunyai Nilai Lebih


Sebagai Negara terbesar di dunia, Russia layak diperhitungkan untuk menuntut ilmu. Dengan konsep pendidikannya yang berbeda dengan Indonesia, tentulah hasil yang akan dapat berbeda pula. Russia mempunyai orang-orang hebat dibidangnya masing-masing salah satunya Yuri Gagarin manusiapertama yang terbang selama 108 menit keluar angkasadengan pesawatroket Vostok 1  Yuri Gagarin mendapatkan banyak penghargaan salah satunya dari Indonesia yakni Bintang Jasa Mahaputera . kemudian Valeri Legasov ia merupakan ilmuan dunia terkenal di bidang kimia anorganik dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet dan masih banyak lagi ilmuan-ilmuan lain yang berasal dari Russia, Andre Geim Konstantin Novoselov ilmuan Fisika, Maxim Kontsevic Ilmuan Matematika, Pavlov , Alexander Bogdanov , Dll.
Dengan memiliki banyak ilmuan ini tentulah dunia pendidikan Russia wajib dipertimbangkan sebagai tujuan belajar, diantaranya kelebihan belajar di Russia adalah:
1.Sistem Pendidikan. Russia yang merupakan salah satu Negara  memiliki tradisi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Ini terlihat dari tidak sedikitnya ilmuan-ilmuan ternama dunia yang dilahirkan di Russia. berdasarkan laporan dari KBRI Russia yang dikutip dari statistik Kementrian  Pendidikan dan Ilmu Pengetahun Federasi Russia, Russia menempati posisi  ke-8 diantara Negara-negara dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak Di dunia. Posisi pertama ditempati Amerika Serikat ,Inggris, Jerman, Perancis, Australia, Spanyol dan Kanada.


Jika Amerika serikat saja yang katanya mempunyai system pendidikan terbaik dunia mempercayai Russia  sebagai tempat generasi mudanya untuk belajar, Kenapa Indonesia Ragu akan Hal ini?


2.“setelah lulus dari Rusia, hidup dimana saja bisa” . Kata ini saya kutip dari adrinov.com .beliau menggambarkan bagaimana kehidupan Russia secara umum yang terkenal dengan salah satu karakteristik khas yang terbangun dari studi di Rusia  mental independen, mandiri, dan “bonek” alias Bondo Nekad.


Secara Pribadi saya memang belum merasakan pengalaman –pengalaman yang begitu banyak tentang kehidupan Russia;mengingat saya baru berada disini lebih kurang 4 Bulan. Namun setidaknya saya merasakan sedikit banyak karakter orang-orang Russia yang memaksakan kita untuk mandiri (uang seadanya), independen (baiknya kehidupan kita ditentukan kita sendiri tidak akan ada yang memusingkan tingkah kita) bertemu orang-orang yang mempunyai sifat angkuh ,cuek, dan jarang senyum.. Didalam artikel yang ditulis oleh saudara Rahkman Ardi (ardinov) terlihat jelas bagaimana beliau menggambarkan kesukesan beliau berhasil menghadapi rintangan hidup di Russia, tentunya sebuah rintangan ini yang akan bermanfaat untuk beliau nantinya, beliau menceritakan bagaimana kehidupan mental  terbangun ketika berada di Russia dan diterapkan di Polandia disaat mengurus segala administrasi yang dilakukan sendiri, tidak ada kesulitan yang ditemukan, kemudian alumni Russia lainnya yang berhasil Fittonia, yang melanjutkan studi S3-nya di Inggris, mengakui bahwa kehidupan di Rusia membuat ia merasa  masalah adaptasi di tempat baru hanya jadi masalah kecil.
Cerita atau pengalamann diatas seolah di aminkan oleh salah satu penulis terkenal di Indonesia Andrea hirata. Disalah satu bukunya ia mengutip kata”jika kamu berhasil bertahan hidup di Russia maka kamu akan mampu bertahan Hidup dinegara manapun.”


3.Khusus Penerima Beasiswa Wajib tahu bahasa Russia. Inilah salah satu alasan saya memilih untuk kuliah di Russia. adanya kewajiban penerima beasiswa untuk tahu atau memahami bahasa Russia, mengingat disaat aktifitas belajar akan menggunakan bahasa Russia bukan bahasa Inggris. Menurut www.effectivelanguagelearning.com bahasa Russia digolongkan  bahasa tersulit dunia . Mereka memasukkan bahasa Russia di category 4 yang butuh waktu belajar 1100 jam atau 44 minggu. Dengan rumitnya bahasa Russia ini tentulah kita akan semakin mudah dan lebih mengerti jika kita belajar langsung  ke Negara penutur aslinya. Kita semua tahu pentingnya bahasa Russia di dunia ini, bahasa Russia adalah salah satu 6 bahasa resmi yang digunakan di PBB (China, Arab, Inggris, Spanyol, Prancis,dan Russia). dengan belajar gratis bahasa Russia plus gratis  mendapatkan ilmu/gelar S1,S2 dan S3 saya rasa ini merupakan perpaduan yang apik dan menjadi bahan pertimbangan.


4. Pelajar Indonesia Di Russia harus belajar 2 kali lipat dibandingkan dengan Negara lain.


Kenapa saya memasukan sebuah “kesulitan” sebagai pertimbangan bagi pelajar Indonesia untuk kuliah di Russia? . Memang jika kita lihat atau kita baca akan kelihatan janggal, “kok kita harus menghadapi yang sulit?” Kenapa tidak yang mudah saja? bukankah guru-guru kita disaat ujian selalu bilang. “Kerjakan yang mudah dulu ya.” Kata-kata seperti itulah yang membuat pelajar-pelajar di Indonesia mayoritas (ingat bukan semuanya) berada di zona biasa saja jika di bandingkan dengan pelajar-pelajar yang ada di Negara lain. salah satu idola saya Prof. Rhenald kasali mengatakan  jika semua subjek (termasuk belajar) diambil (dilakukan ) dengan cara yang mudah, maka engkau tak akan memiliki keunggulan di masa depan. Hadapilah kesulitan karena engkau akan mendapatkan kemahiran”. Kemahiran yang dimaksud tentunya  tidak akan pernah didapatkan oleh orang-orang yang hanya mengambil jalur mudah, setidaknya para pengambil kesulitan ini menimal akan mendapatkan kemahiran mengatasi masalah. Kita bisa mengambil contoh juga bagaimana pengalaman-pengalaman yang berharga biasanya lahir dari kesulitan yang sudah dilakukan, maka saya setuju apa yang dikatakan orang-orang bahwa “pengalaman tidak akan bisa di beli hanya bisa didapatkan dengan melakukannya.”
Seberapa sulit kuliah di Russia? bagi saya kesulitan pertama kuliah di Russia untuk pelajar Indonesia adalah bahasa. Kita semua tahu bahasa Russia dengan tingkat kesulitan yang luar biasa ini nantinya akan digunakan sebagai bahasa sehari-hari disini, dimanapun berada khususnya disaat kita belajar, para penerima beasiswa diwajibkan untuk bisa dan mampu berbahasa Russia. Kesulitannya lagi, persiapan bahasa Russia disampaikan dengan bahasa Russia bukan dengan bahasa Inggris yang kita idamkan, atau “tidak akan mungkin terjadi” guru atau dosen menjelaskan pelajaran bahasa Russia dengan bahasa Indonesia . bahasa Russia yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia atau pun Inggris ini tentulah menjadi kesulitan pertama yang akan dihadapi oleh para pelajar Indonesia jika ingin kuliah di Russia. namun sesuai dengan pepatah yang mengatakan bahwa, “dibalik kesulitan ada kemudahan” kemudahan yang dimaksud tentulah dengan kita bekerja ,belajar lebih banyak lagi jika ingin mendapatkan hasil yang terbaik, jika kita berhasil melewati kesulitan ini, tentunya akan ada butir-butir pengalaman yang tidak akan mungkin didapatkan bagi orang yang belum mencoba kesulitan tersebut.
Contoh lainnya, saya kembali mengutip artikel dari saudara Rahkman Ardi (ardinov) mengingat ia sudah banyak membuktikan betapa sulitnya belajar di Russia ini. Ia juga mengatakan bahwa permasalahan bahasa adalah factor utama untuk kuliah di Russia, dengan berhasil melewati permasalahan/kesulitan  tersebut  ia  berhasil mendapatkan nilai terbaik yang tidak pernah didapatkan mahasiswa asing sebelumnya dan menjadi Visiting Lecturer diInstitut of Political and Social Science, Ural Federal University, dan saat ini sukses mendapatkan beasiswa selanjutnya di Polandia, Ia juga membuktikan bahwa kesulitan yang ia sudah dapatkan di saat belajar di Russia akan mudah diatasi di Negara Lain.
kuliah di Russia tidaklah seperti kuliah di Negara-negara maju atau berkembang di dunia lainnya, bahkan alumni-alumni Russia mengatakan jangan pernah membayangkan Russia itu seperti Eropa barat seperti Prancis, Inggris, Italia ,Dll, karena akan membuat kita kecewa jika membayangkan hal tersebut, Di Russia hidup penuh dengan sederhana, mulai dari sebagian masih ada Asrama Kampus peninggalan zaman Uni Soviet, Tempat belajar, Watak Orang Russia , Budaya, dll, Maka jika kita berhasil melewati semua kesulitan itu menimal kita sudah memiliki suatu kemahiran dan mampu untuk bertahan hidup.
banyak sekali orang-orang yang berada di atas rata-rata lahir di sebuah kata yang bernama “kesulitan” sebut saja Thomas Alfa Edison,ia kesulitan menemukan bola lampu dan gagal ribuan kali, namun setelah ia mengatasi kesulitan tersebut ia berhasil menempatkan diri sebagai salah satu orang yang mampu menerangi bumi. Di Indonesia juga lahir orang – orang besar dari “kesulitan” Habibie, Soekarno, Muhammad Hatta, Dll, Hal itu juga diakui oleh salah satu raja Media Indonesia Dahlan Iskan, beliau mengatakan” orang hebat tidaklah dihasilkan dari kemudahan,kesenangan atau kenyamanan,tapi mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan dan air mata”
Kesimpulan
Dari semua hal tersebut tentulah kita bisa memilih  atau mempertimbangkan Russia sebagai salah satu tujuan belajar jika ingin dan mampu merasakan sesuatu kehidupan baru. Russia Negara misterius dan penuh kejutan ini tentulah bukan lah Negara sembarangan, ini terlihat disaat  mereka kembali bangkit setelah peristiwa besar krisis yang melanda pada tahun 1991 sampai 1998, yang pada akhirnya mereka di nobatkan sebagai salah satu bagian dari Negara pertumbahan Ekonomi yang sangat pesat (BRICS countries).  Kita layak menobatkan Russia sebagai Negara tujuan belajar, mengingat banyaknya mahasiswa dari Negara-negara maju mengirimkan generasi muda mereka untuk belajar di Russia, Kita ketinggalan jauh dari Negara tetangga seperti Vietnam, Thailand atau dengan Negara serumpun Malaysia yang setiap tahun mengirim ribuan pelajar mereka untuk menuntut ilmu ke negeri beruang putih ini. Dan Dengan adanya penambahan Beasiswa dari pemerintah Indonesia Melalui LPDP, tentulah kita tidak boleh lagi mencari alasan untuk tidak kuliah di Russia.


Kita tidak boleh larut dengan pujian dari Negara –negara maju terhadap Indonesia tentang alam Indonesia yang kaya, besar dan memiliki segalanya, karena kita sudah tahu itu, maka untuk itulah tugas kita bagaimana menjadi bagian dari pembangunan Indonesia untuk memelihara, merebut kembali kekayaan alam Indonesia yang di renggut oleh asing dan akan kita atur di Negara kita Sendiri. Tentulah untuk mengatur kekayaan alam Indonesia itu tidaklah mudah, karena kita butuh teknologi yang canggih dan  Ilmu pengetahuan, dari mana kita mendapatkan itu semua ? jawabannya adalah Sumber Daya Manusia, karena Kemajuan suatu bangsa bukanlah terletak dari kekayaan alamnya yang melimpah , tapi terletak bagaimana bentuk dari sumber Daya manusia nya,dan Sumber daya manusia yang mampu bersaing itu lah yang disebut dengan Pemuda-Pemudi (Agent Of Change). Maka tidaklah salah apa yang disampaikan salah satu pemuda terbaik bangsa  Sutumo atau lebih dikenal dengan bung Tomo pada pidatonya , beliau  berhasil membangkitkan semangat Pemuda-pemudi Indonesia sebagai tonggak akhir bangsa Indonesia, karena pada waktu itu Soekarno dan para pejabat lainnya sudah tunduk dengan Inggris, namun berkat semangat perjuangan pemuda-pemudi Indonesia  Inggris berhasil dipukul mundur, dan bendera Merah Putih pun kembali berkibar di Surabaya dan Indonesia. “Selama banteng-banteng Indonesia (pemuda-pemudi) masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga. Kita tunjukken bahwa kita ini benar-benar orang-orang yang ingin merdeka.” Dan yang tidak asing lagi bagi kita adalah keluarnya pernyataan Soekarno setelah peristiwa ini “ Beri aku 10 Pemuda (berkualitas) maka akan aku guncang Dunia.


Baca Juga:
-Persiapan Beasiswa Russia
-Kata Penting dalam Dunia Marketing
-Bolehkah Non Muslim Jadi Presiden Indonesia?




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline