Lihat ke Halaman Asli

Ada apa dengan Hendi Prio Santoso dan Calo-calo Gas?

Diperbarui: 25 November 2015   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Minyak dan gas menjadi sektor yang banyak di kelilingi berbagai kepentingan. Tak ayal, sektor energi yang satu ini banyak dimanfaatkan para calo untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyak. Kondisi ini memaksa perusahaan-perusahaan migas BUMN pasang badan untuk menyelematkan cadangan volume energi tak terbarukan Indonesia yang kian menipis ini.

Adalah Perusahaan Gas Negara atau PGN yang mengedepankan good corporate governance, keterbukaan, dan anti korupsi di dalam lingkungan kerja mereka. Langkah praktis yang diambil Dirut PGN Hendi Prio Santoso adalah dengan menerapkan zero tolerance corruption yang termaktub dalam Kode Etik Karyawan dan Kode Etik Pimpinan.

Menurut laman berita Tribun, Hendi Prio Santoso menuturkan, “PGN mencegah seluruh karyawan dan pimpinan untuk tidak beruhubungan dengan calo gas. Hal ini demi terciptanya perusahaan yang bebas korupsi”.

Hasil positif yang ditanamkan Hendi Prio Santoso bisa dilihat dari jangkauan luas PGN dalam menyalurkan pipa-pipa gas alam. “Hingga saat ini PGN juga memiliki catatan positif sebagai satu-satunya perusahaan yang melayani berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, komersial (hotel, mal, rumah sakit), industri, pembangkit listrik dan transportasi.  Pelanggan utama PGN adalah rumah tangga,” ujar Hendi seperti dikutip dari energitoday.com.

Well, mari kita lihat dan terus awasi bagaimana perusahaan plat merah ini bisa menjaga marwah anti korupsi dan dapat memberantas calo-calo gas. Semoga PGN di bawah instruksi Hendi Prio Santoso bisa konsisten dalam menyalurkan swasembada energi kepada rakyat dan tidak ikut-ikut mengeruk sumber daya alam negara seperti para pejabat lainnya.

Sumber:

Tribun energitoday.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline