Cream pemutih atau cream pencerah kulit sudah lama dituduh diskriminatif serta rasis, namun apa yang kurang didapati umum yaitu sesungguhnya industri ini bernilai jutaan dolar. Sesaat di segi lain, cream pemutih juga sanggup membahayakan pembeli – mengundang problem kesehatan serius dalam periode panjang.
Rata-rata cream pemutih yang dipasarkan di pasar yaitu gabungan dari beraneka bahan atau senyawa beresiko seperti steroid, hydroquinone, serta tretinoin. Yang tidak banyak didapati khalayak yaitu, pemanfaatan cream pemutih dalam periode panjang sanggup menimbulkan beragam problem kesehatan – yang bahkan juga kadang kala mematikan – misalnya pigmentasi permanen, kanker kulit, rusaknya hati, keracunan merkuri dan lain-lain. Gluta panacea
Ambillah contoh, industri cream pemutih di India berkembang benar-benar cepat, serta cream yang diklaim dapat memutihkan kulit ini laku bak kacang goreng. Bahkan juga ada yang menyebutkan, satu dari dua cream yang terjual di market yaitu cream pemutih kulit. Jadi tidak mengherankan apabila produsen berlomba menggelontorkan jutaan dolar buat iklan yang mempromosikan product cream pemutih yang klaimnya dapat memutihkan kulit dalam waktu yang cepat serta konon aman.
Barangkali sebagian cream pemutih benar-benar aman. Tapi tidak sedikit cream pemutih racikan taraf rumah tangga yang mencampurkan beragam bahan yang tambah membahayakan kulit dalam periode panjang.
Yang menimbulkan keprihatinan yaitu, rusaknya akibat pemanfaatan cream pemutih ini rata-rata tidak dapat diperbaiki dengan kata lain permanen.
“Ada banyak masalah dampaknya lebih-lebih di golongan wanita di golongan umur 20-30. Insiden dampaknya pada remaja berumur 14-15 th. juga merisaukan juga. Lebih kurang 30 prosen dari pemakai cream pemutih dalam periode panjang melaporkan dampaknya, ” kata Dr Nitin Walia, konsultan dermatologi Max Healthcare seperti ditulis laman Daily Mail.
Cream pencerah kulit lebih-lebih punya kandungan dua bahan kimia, hydroquinone atau merkuri. “Banyak pemakai periode panjang cream pemutih melaporkan alami keadaan yang sukar buat diobati, yang dikeenal dengan nama pigmentasi refraktori.
“Sungguh aneh kalau cream pemutih sejenis ini masih tetap dapat dipasarkan bebas di India sedang cream pemutih sejenis itu udah lama dilarang di negara-negara lain, ” kata konsultan muka pakar bedah plastik yang berbasiskan di Mumbai, Dr Debraj Shome.
Dampaknya merkuri
Disamping itu, dalam laporan terpisah dimaksud kalau Tubuh Pengawas Obat serta Makanan AS (FDA) sudah memperingatkan umum kalau beberapa product cream pemutih punya kandungan takaran merkuri (air raksa) dalam jumlah tinggi.
Merkuri difungsikan pada cream pencerah kulit sebab halangi produksi pigmen kulit melanin, sekian dilaporkan situs (blog) kesehatan NPR.