Peringatan Hari Habitat Dunia-Hari Kota Dunia (HHD-HKD) pada tahun 2023 memiliki tema Nasional "Ekonomi Perkotaan yang Tangguh menuju Permukiman Berkelanjutan untuk Semua". Sebagai bagian dari rangkaian peringatan HHD-HKD 2023, Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR menyelenggarakan Webinar dengan tema "Alternatif Pembiayaan Pengembangan SPAM Perkotaan melalui Lembaga Keuangan".
Webinar dilaksanakan pada hari kamis, 5 Oktober 2023 bertempat di Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK). Dalam sambutan pembukaan, Direktur Air Minum Anang Muchlis menyampaikan bahwa pembiayaan sektor air minum melalui lembaga keuangan merupakan salah satu pembiayaan alternatif yang bisa dilakukan oleh penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), baik di sisi hulu maupun hilir sampai dengan sambungan rumah pelanggan. Anang Muchlis menyampaikan, "Terdapat banyak BPD Provinsi dan BPR Kabupaten/ Kota yang menyediakan kredit atau pembiayaan SPAM. Melalui webinar ini kami berharap dapat menambah minat penyelenggara SPAM dalam mengakses pembiayaan melalui lembaga keuangan yang ada".
Muhammad Sigit, Direktur Utama PT BPR Sleman yang menjadi salah satu narasumber menyampaikan komitmen BPR sebagai lembaga pembiayaan skala mikro untuk pembiayaan sektor air minum dan sanitasi. Melalui program Kasih Sembada (Kredit Sanitasi dan Air bersih Sleman Sembada) BPR Sleman dan PDAM Sleman bersinergi dalam meminimalisir dampak kekeringan di Kabupaten Sleman. BPR Sleman juga telah berkolaborasi dalam pembiayaan untuk penyelenggaraan air minum berbasis masyarakat uang melibatkan asosiasi KPSPAMS-PAMSIMAS.
Akselerasi core business pembiayaan mikrokredit ini terus tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat untuk pelayanan akses air minum. Selaras dengan hal tersebut, Dwi Nurmata Direktur Utama PDAM Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa pembiayaan melalui BPR relatif lebih mudah dan simpel dibandingkan pengajuan program melalui APBD.
Pengajuan proposal APBD cukup panjang prosesnya karena melibatkan pembahasan di DPRD maupun pemerintah daerah, sedangkan pengajuan proposal ke BPR cenderung lebih sederhana. PDAM Sleman telah mengakses pembiayaan mikrokredit ini untuk kegiatan pembangunan Jaringan Distribusi Bagi (JDB) Unit Godean senilai Rp 3,5 Miliar.
Akselerasi pembiayaan mikrokredit ini menjadi oase di tengah minimnya pembiayaan APBN dan APBD. Mahmud selaku Ketua CPMU National Urban Water Supply Project (NUWSP) menyampaikan bahwa pembiayaan mikrokredit merupakan suatu bentuk pemanfaatan dana non publik yang cukup potensial.
Melalui NUWSP, PDAM Sleman juga mendapatkan insentif bantuan pendamping atas kerja sama yang dilakukan melalui perbankan berupa Rp 0,91 Miliar. Berdasarkan data NUWSP, kerja sama non publik melalui Bank Daerah dan BPR menjadi kerja sama non publik (dengan nilai investasi di bawah Rp 10 Miliar) yang paling diminati oleh PDAM karena prosedur kerja sama yang lebih praktis dan dengan waktu persiapan lebih singkat.
Di beberapa negara, skema mikrokredit menjadi tumpuan dalam pembiayaan akses air minum dan sanitasi. Salah satunya melalui GrameenKoota yang diinisiasi pemenang nobel, Muhammad Yunus. Ke depannya, skema mikrokredit di Indonesia harus terus dikembangkan dengan penguatan regulasi antara lain NSPK untuk memastikan standar teknis pembangunan sarana dan prasarana bangunan air minum serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka menciptakan demand creation. Beragamnya pembiayaan di sektor air minum ini tentunya membawa optimisme dalam pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG's) yaitu air minum dan sanitasi untuk semua pada 2030.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H