Lihat ke Halaman Asli

Elyzabeth SylvianaGirsang

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP 2022

Edukasi Kesehatan Reproduksi: Lahirkan Promotor Kesehatan di Kelompok Remaja Dusun Mrunten Wetan

Diperbarui: 3 Maret 2022   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Salah satu isu kesehatan yang harus mendapat perhatian adalah mengenai kesehatan reproduksi, khususnya pada kalangan remaja. Pada kenyataannya, pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi di kalangan masyarakat pada umumnya masih tabu. Hal ini kurang menjadi bahasan hal ini mengakibatkan kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Tidak semata-mata membahas seks dan gender, kesehatan reproduksi juga membahas mengenai penyakit menular seksual.

Situasi kesehatan remaja saat ini, berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan menyatakan bahwa 33% remaja perempuan dan 34% remaja laki-laki telah berpacaran pada saat mereka berusia di bawah 15 tahun. Pada masa usia ini, diragukan remaja belum memiliki kondisi psikologis yang cukup baik untuk menjalin sebuah hubungan, karena hal ini berisiko untuk membawa mereka kepada arus berpacaran yang salah dan tidak sehat, seperti melakukan hubungan seksual pra-nikah. Risiko dari seks di luar nikah adalah kehamilan, aborsi, kemungkinan terkena penyakit menular seksual, dan beberapa risiko lainnya.

Oleh karena hal ini begitu penting untuk diketahui remaja, maka dari itu, Tim KKN Tematik UNDIP 2022 di Dusun Mrunten Wetan menyelenggarakan edukasi sekaligus membentuk promotor kesehatan di kelompok remaja dusun setempat. Kegiatan di lakukan pada Selasa, 15 Februari lalu. Dengan sasaran program adalah perwakilan dari kelompok remaja.

Kegiatan diawali dengan memberikan materi terlebih dahulu mengenai kesehatan reproduksi, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Tujuan akhir dari edukasi ini adalah membentuk promotor kesehatan. Sasaran edukasi yang telah ikut dalam pemaparan materi diharapkan dapat menjadi promotor kesehatan yang baik dan peka terhadap isu kesehatan reproduksi. Nantinya mereka yang berperan untuk mengedukasi teman-teman mereka mengenai kesehatan reproduksi. Salah satu anggota kelompok remaja menyatakan bahwa dengan adanya edukasi ini, dapat meluruskan pengetahuan mereka yang salah sebelumnya terkait reproduksi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline