Lihat ke Halaman Asli

Ely Widayati

Guru pemelajar

Tingkatkan Percaya Diri Berbahasa Inggris, Siswa Matsanaba Ikuti Kegiatan dengan Native Speaker

Diperbarui: 25 Mei 2023   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa MTsN 6 Bantul antusias ikuti acara dengan native speaker (doc.pri)

Bantul (MTsN 6 Bantul) -- untuk meningkatkan kapasitas kemampuan berbicara peserta didik  bahasa Inggris di madrasah terutama madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah, pemerintah melalui Madrasah English Community (MEC) Kementerian Agama bidang KSKK bekerjasama dengan Peace Corp Indonesia (PCI) tahun ini menyelenggarakan beberapa event penting. Acara perdana yang digelar secara daring melalui zoom meeting pada Rabu, 24/05/23 mendapatkan antusiasme ribuan peseserta secara daring melalui nobar zoom meeting,

Mengambil tema "membangun kepercayaan diri dalam berbicara bahasa inggris" (Build up Confidence in Speaking English)acara di pusatkan di MTsN 7 Kediri dengan menghadirkan pembicara hebat dari Direktur KSKK Kementerian Agama Prof. Dr. H. Moh. Isom, M,Ag, sebagai pengisi acara pembukaan dan beliau juga menyuguhkan video motivasi berupa robot yang bisa bercakap -- cakap dengan beliau mengenai kemajuan madrasah. Sebuah hal yang penting untuk menguasai bahasa karena dengan bahasa asing terutama bahasa Inggris kita akan bisa menguasai ilmu pengetahuan. Hal ini disampaikan Direktur KSKK madrasah sebagai kalimat pembuka. Selai itu beliau juga menyampaikan rasa terimakasih dan suntikan semangat kepada peserta melalui daring juga luring.

Selanjutnya pemandu acara membacakan rangkaian diskusi yang dipandu oleh Ria Fakhrunnisa dari IAIN Kediri. Ria membawakan acara dengan hangat dan bersemangat dengan menggunakan bahasa Inggris, Diawali dengan permainan melalui tebak gerak yang diundi dengan menggunakan roda putar dalam papan bundar. Dengan menunjuk sebuah madrasah kemudian siswa yang ditunjuk dengan jarum putar akan menunjuk kepada jenis hewan dan para siswa harus menrirukan Gerakan hewan dan kegiatan inipun semakin seru.

Selanjutnya Ria memandu dan memanggil director PCI Cristie Scott yang menyampaikan motivasinya dengan menggunakan bahasa Inggris. Dan kemudia peserta diajak oleh seorang volunteer dari Florida -- Amerika Serikat yang sedang mengunjungi Indonesia yakni Sarah Mericle. Dengan gaya bicara  yang menarik serta cukup bisa dimengerti oleh para siswa, Sarah memberikan motivasi dan semangat untuk berani berbicara dalam bahasa Inggris. Sebelum itu,  Sarah menyuguhkan negara asalnya yakni Florida dengan menunjukkan peta, kemudian daerahnya, tempat sekitan negaranya, bangunanya, orang-orangnya dan juga bagaimana orang-orangnya. "Beberapa hal penting untuk bagaimana berbicara bahasa Inggris juga diberikan pada sesi ini yakni Ketika seseorang berbicara bahasa Inggris tidak usah takut melakukan kesalahan, karena kesalahan membantu proses pembelajaran. Begitu juga jika terjadi kekeliruan mengenai grammar maka disarankan untuk tetap terus berbicara. Selanjutnya berbicara bahasa Inggris membutuhkan kekuatan agar suara yang diucapakan itu terdengar oleh lawan bicara, sehingga harus keras suaranya. Dan juga berbicara bahasa Inggris itu tidak harus cepat, maka berbicara pelan tidaklah mengapa", papar bule yang pernah mengunjungi Borobudur dan beberpa tempat menarik  ini.

Peserta daring dan juga luring mendapatkan kesempatan untuk bertanya di sesi akhir paparannya. Jumlah peserta luring berasal dari satu kelas MTsN 7 Kediri yang merupakan central kegiatan dan peserta daring melalui zoom yang terpantau lebih dari 300 madrasah dari seluruh Indonesia.

MTsN 6 Bantul mengikutkan 32 pesertanya yang merupakan anggota English Morning Club dan Sebagian peserta berasal dari kelas VIII. Madrasah ini merupakan satu-satunya MTs di Jogja  yang mendapatkan kesempatan untuk bertanya langsung native speaker dari negara Paman Syam itu. Adalah Sagita Lidya Putri dari Kelas VIII C yang berani memberikan pertanyaan dalam bahasa Inggris setelah 31 temannya melambaikan tangan mereka untuk mendapatkan perhatian dari moderator agar memberikan kesempatan untuk bertanya. Dan gegap gempita pun pecah di ruang laboratorium komputer, manakala moderator menyebat nama MTsN 6 Bantul. "Alhamdulilah, akhirnya kita dapat kesempatan untuk bertanya dari sekitar 80 lebih peserta daring yang mengangkat tangan melalui reaksi ikon dalam layar zoom", ungkap Keisya dalah seorang peserta dari kelas VIII F itu.

Kepala madrasah, Mafrudah merasa bersukur dan bangga karena madrasah dibawah tampuk pimpinanya mendapatkan kesempatan yang tidak semua madrasah dapat bergabung dalam kegiatan dengan native speaker bahasa asing ini. Dalam pesan yang disampaikan melalui medsos, Mafrudah memberikan komentar ikon jempol. "Great and keep spirit" sambung Mafrudah menanggapi foto dan caption yang dibagikan pembimbing English Club melalui pesan medsos.

Siswa Matsanaba memberikan pertanyaan dalam bahasa Inggris kepada native speaker (doc.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline