Lihat ke Halaman Asli

Ely Widayati

Guru pemelajar

Kembali Visitasi Kepala Matsanaba Kunjugi MIS Kabupaten Malang

Diperbarui: 16 Desember 2022   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala MTsN 6 Bantul yang juga Instruktur AKMI Berfoto Usai Kegiatan (doc.maf)

Setelah melakukan visitasi perdana di Demak Jawa Tengan, kini kepala MTsN 6 Bantul kembali melakukan visitasi tindak lanjut AKMI di Kabupaten Malang Jawa Timur ( 7-12/12/22). Kunjungan kerja ke Kabupaten Malang kali ini merupakan visitasi ke MI swasta di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Malang Jawa Timur. Sebanyak sembilan madrasah ibtidaiyah swasta diharapkan melaksanakan Assesment Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) bagi siswa yang dduduk di kelas V.

Kepala MTsN 6 Bantul sebagai instruktur AKMI mengemban amanah untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sembilan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) yang ada di daerah pelosok Malang tersebut. Ke-9 madrasah ibtidaiyyah swasta tersebut yaitu MIS Miftahus Shibyan, MIS Raden Fatah, MIS Miftahul Ulum, MIS Al Hikmah PPPI, MIS Hidayatul Mubtadiin, MIS Miftahul Huda, MIS Nurul Huda, MIS Miftahul Ulum 2, dan MIS Alkhoiriyah.

Menurut Mafrudah ke-9 madrasah yang dikunjugi, tujuh diantaranya telah mengikuti AKMI. Tujuh madrasah yang telah melaksanakan AKMI masih belum dapat mengunduh raport hasil AKMI. Hal ini disebabkan karena server pusat AKMI masih dalam masa maintenance. Mafrudah mengharapkan," setelah perbaikan sistem server ke tujuh madrasah bisa mengunduh raport karena dari sanalah madrasah akan mengetahui pembiasaan literasi. Jadi madrasah akan tahu tingkat literasi membaca, numerasi, menulis, sosial budaya dan juga bisa ymendiagnosis bagaimana kelebihan dan kelemahan siswa," jelas Mafrudah. "awalna mereka bingung bagaimana cara mengetahui tingkat literasi dari capaian kasil AKMI, namun setelah dijelaskan bagaimana tindak lanjut mereka paham dan bersemangat untuk melaksanakan program-program AKMI", pungkas Mafrudah.

Adapun dua madrasah ibtidaiyyah belum mengikuti kegiatan assessment bagi kelas V yakni MIS Nurul Hudan dan MIS Miftahul Ulum karena mereka tidak mengikuti bimbingan teknis. Alasan lainya juga disebabkan karena madrasah mereka informasi lanjut setelah mereka mendaftarkan AKMI. Salah satu guru kelas V dari MIS Miftahul Ulum yang terletak di Kecamatan Gondanglegi Siti Nur Fatimah juga menuturkan, "sebenarnya kami mendapatkan informasi tersebut, namun karena waktu itu ada Penilaian AKhir Semester (PAS) maka kami belum sempat lagi untuk mengikuti AKMI. Harapan kami ada bimbingan secara luring karena kalau daring menurut kami kurang efekti", tutur Siti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline